11 Tips Agar Karyawan Anda Betah Bekerja
Dalam dunia kerja, hubungan baik antara bos dan karyawan sangat mempengaruhi perkembangan sebuah bisnis. Tentu, setiap orang mengimpikan mempunyai bisnis yang berkembang dan ini harus dimulai dari pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Nah, terkait dengan hal ini, berikut ada beberapa tips untuk menciptakan hubungan harmonis antara bos dan karyawan :
1. Pendekatan Personal Perlu Dilakukan
Pendekatan personal sangat penting dalam hal ini. Pendekatan personal bisa dilakukan dengan tidak membeda-bedakan atau mendeskriminasi antara beberapa karyawan. Selain itu, bos juga harus mengerti tentang bagaimana masalah-masalah yang dialami oleh karyawan dan mencari solusinya secara bersama. Bos juga harus bisa memahami situasi dan kondisi saat karyawan mengalami kesulitan bekerja, melakukan kesalahan, dan keteledoran. Dengan demikian, bos bisa dapat digapai bersama dengan melihat dan meraba hal-hal yang dialami karyawan.
2. Seorang Bos Perlu Berusaha Mensejahterakan Karyawan
Ini adalah hal yang jarang dilakukan oleh bos terhadap karyawan. Kebanyakan bos hanya menganggap karyawan sebagai pekerja atau bahkan babu. Sehingga jika ada kesalahan sepele dalam pekerjaan, bos selalu membentak dan memarahi karyawan tanpa bersikap responsive terhadap keadaan. Inilah yang menimbulkan jurang pemisah antara bos dan karyawan. Ingat bahwa karyawan bekerja untuk mendapatkan kesejahteraan khususnya di bidang finansial. Bos harus benar-benar memperhatikan karyawan, memberikan gaji yang setimpal, tidak terlalu menekan, dan bersikap bijaksana. Jika bos berniat membantu karyawan, maka karyawan pun akan segan dan mereka akan melakukan hal yang sama untuk bos.
3. Family Gathering
Hubungan tidak harmonis antara beberapa karyawan sering menimbulkan perasaan tidak betah bekerja, lalu keluar dari pekerjaan. Family gathering bisa diartikan sebagai progam untuk menyatukan antar karyawan secara kekeluargaan agar timbul hubungan harmonis, komunikatif, bekerja sama, dan produktif dalam bekerja. Ini sangat penting, bos harus bisa membuat hubungan yang harmonis antara karyawan satu dengan lainnya.
4. Jangan Terlalu Menekan
Menekan karyawan untuk menyelesaikan target adalah hal yang umum terjadi di beberapa perusahaan. Apalagi saat karyawan sudah menyelesaikan target, mereka dibumbui lagi dengan target lain yang seharusnya dikerjakan esok atau minggu depan, tentu ini seperti menyiksa karyawan. Jika Anda adalah bos, bayangkan Anda menjadi seorang karyawan, lalu bagaimana perasaan Anda ?
5. Aktualisasi Diri
Dunia bisnis selalu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan potensi diri dengan memberi kepercayaan kepada mereka. Artinya, bos harus percaya kepada karyawan bahwa mereka bisa menyelesaikan target, begitu juga sebaliknya. Ini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab dan motivasi bagi karyawan.
6. Sering-Seringlah Memberi Motivasi
Bekerja setiap hari akan membuat lelah dan berkurangnya semangat, apalagi dengan target yang masih menumpuk. Bos harus bisa memberikan motivasi kepad apara karyawan dalam bekerja. Motivasi berfungsi seperti menghipnotis mereka dengan menyalakan api semangat yang mulai redup, ini juga sangat penting untuk dilakukan. Bos bisa memberikan motivasi kepada karyawan bahwa mereka bisa sukses seperti dia dengan menempuh perjalanan keras atau menceritakan tentang kisah orang-orang yang sukses dan sebagainya. Tentu harus ada waktu-waktu tertentu untuk memberikan motivasi kepada karyawan.
7. Bersikap Terbuka
Bos mempunyai peran penting terhadap perkembangan produktifitas kerja karyawan. Bos bersikap arogan, keras kepala, tidak responsive, dan semenah-menah, ini hanya akan membuat karyawan berusaha untuk melarikan diri dan keluar dari pekerjaan. Bos harus bisa bersikap terbuka dan mengetahui kondisi karyawan. Dia juga harus mengetahui batasan dan harapan karyawan dan bersikap personal kominikatif adalah jalan untuk membuahkan keharmonisan antara bos dan karyawan.
8. Bersikap Menghargai
Ingat bahwa bos dan karyawan adalah manusia, mereka harus hidup saling menghargai dan menghormati. Bos tidak seharusnya bersikap semenah-menah sebagai atasan dan melakukan hal-hal yang tidak wajar kepada karyawan. Bos harus menghargai setiap keringat yang menetes dan memberikan hak yang layak atas keringat itu. Jika bosa bisa menghargai karyawan, tentu karyawan akan menghormati bos.
9. Weekly Planning dan Evaluasi
Perencanaan sangat penting untuk mengetahui target-target masih-masing divisi. Ini memungkinkan karyawan bisa mengetahui apa target yang harus dicapai untuk minggu kedepan, tetapi di sini juga harus ada evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melaporkan setiap target yang belum terselesaikan dan mendiskusikan apa masalah dan kendalanya. Dari sini, karyawan akan mengetahui sekaligus memonitor kemajuan diri, lebih disiplin, peka terhaap kinerja, dan mengetahui masalah dan kesulitan saat mengerjakan tugas.
10. Pelatihan Yang Sesuai
Karyawan membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kinerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Ini dimaksudkan untuk menungkatkan perkembangan bisnis di masa yang akan dating, juga memberikan pengalaman dan keahlian bagi para karyawan.
11. Penghargaan dan Hukuman
Untuk meningkatkan kreatifitas dan produktifitas dalam bekerja, bos harus menetapkan penghargaan dan hukuman. Penghargaan diberikan kepada karyawan yang berprestasi dan melakukan jasa besar terhadap bisnis, ini pun bisa memotivasi karyawan lain agar berusaha lebih baik dan lebih disiplin. Sedangkan hukuman diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan fatal atau hal ceroboh seperti bermalas-malasan. Jika keduanya bisa berjalan bersamaan, maka karyawan pun bekerja secara produktif.
Baca juga :
7 Cara Menjalin Hubungan Baik Dengan Atasan
7 Fakta Wirausaha Lebih Baik Daripada Jadi Karyawan.