Kisah Umar bin Khattab Terbebas Dari Siksa Kubur
Kisah Umar bin Khattab Terbebas Dari Siksa Kubur - Dalam posting kali ini, saya ingin mengajak Anda semua untuk mengasihi dan menyayangi sesama makhluk di bumi, baik hewan maupun tumbuhan, lebih-lebih kepada sesama manusia tanpa membeda-bedakan status.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda :
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمٰنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang-orang yang penyayang dirahmati (disayangi) oleh Allah Dzat Yang Maha Pengasih. Kasihanilah apapun yang ada di bumi, maka kamu akan dikasihi oleh Dzat yang ada di langit”
Jika ditinjau dari segi bahasa, pada hadist di atas ada dua kata “man”. Kata “man” dalam bahasa arab sendiri bisa menunjukkan arti sesuatu yang umum, yang bersifat mufrod (tunggal), jamak (banyak, lebih dari satu), ‘aqil (sesuatu yang berakal), dan ghoiru ‘aqil (sesuatu yang tidak berakal), tergantung dari konteks kalimat.
Dari pengertian kata “man” tersebut, maka kata “man” pertama pada hadist di atas mengarah pada ‘aqil seperti manusia dan ghoiru ‘aqil seperti hewan, tumbuhan, dan benda-benda mati lainnya. Sedangkan kata “man” kedua diartikan sebagai Allah dan para makhluk-Nya yang ada di langit.
Kesimpulannya, kita diperintah untuk menyayangi segala sesuatu baik sesama manusia, maupun makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Jika kita menyayangi mereka, maka Allah SWT bersama para malaikat-Nya pun akan merahmati (menyayangi) kita.
Kisah Umar bin Khattab Mendapat Rahmat di Kubur Karena Burung Kecil
Dari sini, ada sebuah kisah menarik yang bisa kita ambil sebagai teladan untuk kehidupan kita sehari-hari. Kisah ini menceritakan tentang Khalifah Umar bin Khattab dan seekor burung kecil, mari kita simak cerita lengkapnya berikut.
Salah satu kebiasaan Khalifah Umar bin Khattab adalah berjalan-jalan mengelilingi kota dan desa untuk melihat keadaan rakyat beliau. Pada suatu hari beliau berjalan di sebuah jalan kecil dari sebuah perkampungan, beliau melihat seorang bocah yang memegang seekor burung kecil dan mempermainkan burung kecil tersebut. (Burung kecil itu sebangsa dengan burung gereja atau manuk emprit).
Khalifah Umar bin Khattab pun merasa kasihan melihat burung kecil yang malang. Tidak tahan melihatnya, beliau serentak mendatangi lantas membeli burung kecil dari bocah tersebut. Kemudian beliau melepaskan burung kecil yang malang tersebut.
Nah, ketika Khalifah sudah meninggal dunia, seorang ulama’ bermimpi bertemu dengan beliau. Ulama’ tersebut pun bertanya tentang keadaan beliau di alam kubur, "Apa yang sudah Allah SWT perbuat kepadamu wahai Amirol Mu’minin ?".
Beliau pun menjawab, "Allah SWT mengampuni dan memaafkan dosa-dosaku".
Ulama tersebut bertanya kembali, "Atas dasar apa ? apa karena kedermawananmu, keadilanmu, atau zuhudmu ?".
Khalifah Umar bin Khattab pun menceritakan perihal sesudah beliau meninggal dunia, "Ketika kamu semua meletakkanku di dalam liang kubur, dan menutupiku dengan tanah lalu meninggalkanku sendirian, maka datanglah dua malaikat yang menakutkan. Pikiranku pun hilang dan aku merasa gemetar karena ketakutan, lalu mereka menyuruhku untuk duduk untuk menanyaiku beberapa pertanyaan. Namun, tak lama kemudian terdengar suara tanpa rupa dan berkata “Tinggalkan hambaku itu dan jangan menakutinya, sesungguhnya Aku telah merohmati dan mengampuninya karena dia telah menyayangi seekor burung kecil di dunia, maka aku juga akan mengampuninya di akhirat nanti".
Demikian kisah Khalifah Ummar bin Khattab yang mendapatkan rahmat di dalam kubur karena beliau pernah menyelamatkan seekor burung kecil. Kiranya kisah ini bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi kita untuk lebih menyayangi sesama makhluk. Semoga Allah senantiasa merohmati orang-orang yang menyayangi makhluknya, baik sesama manusia, binatang, maupun tumbuhan.
______________
______________
Sumber : Kitab Mawa’idzul Ushfuriyyah, hadist pertama, halaman pertama
Penulis : Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al-Ushfuri