Adab dan Tata Krama di Dalam Masjid
Secara bahasa, masjid berasal dari bahasa arab “sajada” yang artinya sujud, jadi masjid adalah tempat untuk bersujud. Tetapi, dalam artian secara umum yang sudah kita ketahui sehari-hari, masjid merupakan tempat untuk melaksanakan segala macam hal yang berkaitan dengan agama islam, ibadah, dan kepentingan ukhrowi, seperti sholat, mengaji, dan lain sebagainya. Demikian pula, Anda mungkin juga sering mendengar kalimat masjid adalah baitullah atau rumah Allah, ya begitulah kebenarannya.
Untuk itulah, ada beberapa adab dan tata krama ketika kita memasuki, sedang berada di dalam, serta keluar dari masjid, yang mana adab dan tata krama ini sering kali kita abaikan :
Baca juga : 3 Masjid Yang Memiliki Nilai Istimewa di Hadapan Allah SWT, Ini Alasannya.
Adab dan Tata Krama Ketika Masuk Masjid
Adapun adab dan tata krama yang sangat dianjurkan ketika hendak memasuki masjid adalah sebagai berikut ini :
1. Menetapkan Niat Sebelum Memasuki Masjid
Ini penting sebelum kita berencana untuk pergi ke masjid, yaitu menata niat kita untuk beribadah di sana dan tidak melakukan hal-hal sia-sia. Selain itu, apa yang sudah kita niati pun perlu dijaga dan dilaksanakan sampai keluar dari masjid.
2. Suci Pakaian Serta Badan dari Hadats dan Najis
Adab selanjutnya adalah menjaga kesucian badan serta pakaian dari hadats kecil dan hadats besar, juga menjaganya dari najis. Ini juga penting karena masjid adalah tempat yang suci dan mulia. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman :
قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى : اِنَّ بُيُوْتِيْ فِي الْاَرْضِ مَسَاجِدٌ وَاِنَّ زُوَّارِيْ فِيْهَا عُمَّارُهَا، فَطُوْبٰى لِعَبْدٍ تَطَهَّرَ فِيْ بَيْتِيْ ثُمَّ زَارَنِيْ فِيْ بَيْتِيْ، فَحَقٌّ عَلٰى الْمَزُوْرِ اَنْ يُكْرِمَ زَائُرَهُ
"Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di dunia adalah masjid-masjid dan orang-orang yang mengunjungi-Ku adalah orang-orang yang meramaikan masjid. Maka sangatlah beruntung bagi seorang hamba yang mau bersuci (untuk datang) di dalam rumah-Ku, kemudian dia mengunjungi-Ku di rumah-Ku. Maka hak (sepatutnya) bagi Dzat yang dikunjungi untuk memuliakan orang yang mengunjungi-Nya"".
Ini cukup penting, sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits qudsi di atas, bahwa hakekatnya masjid adalah rumah Allah SWT. Jadi, hendaknya memasuki masjid dengan keadaan suci, baik dari najis maupun hadats.
3. Membaca Doa Ketika Mau Masuk Masjid
Sebelum memasuki masjid hendaklah berdoa dengan doa agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Adapun doa ketika masuk masjid, bisa dilihat pada link berikut ini : Doa Masuk dan Keluar Masjid.
4. Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Memasuki Masjid
Karena masjid adalah tempat yang mulia, maka perlu juga melangkahkan kaki yang kanan sebagai bentuk adab dan penghormatan kepada masjid, karena Rosulullah SAW bersabda :
مِنَ السُّنَّةِ إِذَا دَخَلْتَ الْمَسْجِدَ اَنْ تُبْدَأَ بِرِجْلِكَ الْيُمْنٰى، وَإِذَا خَرَجْتَ اَنْ تُبْدَأَ بِرِجْلِكَ الْيُسْرٰى
"Salah satu dari sunnah, ketika kamu memasuki masjid, dahulukan kakimu yang kanan, dan ketika kamu keluar masjid, dahulukan kakimu yang kiri".
Adab dan Tata Krama Ketika Berada di Dalam Masjid
Adapun adab dan tata krama yang perlu dijaga ketika seorang muslim sedang berada di dalam masjid adalah sebagai berikut ini :
1. Mengucapkan Salam Ketika Memasuki Pintu Masjid
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai adab dan tata krama ketika memasuki pintu masjid adalah mengucapkan salam. Meskipun di dalam masjid belum ada orang sama sekali, tetapi di dalamnya tidaklah tersepikan dari hamba-hamba Allah SWT yang tak kasat mata, baik dari golongan malaikat maupun golongan jin.
2. Melaksanakan Sholat Takhiyatul Masjid
Sholat tahiyatul masjid adalah sholat sunnah sebagai penghormatan kepada masjid yang mulia bagi setiap kaum muslim yang baru saja memasuki masjid. Sholat sunnah takhiyatul masjid tidak hanya disunnahkan ketika melaksanakan sholat Jum'at berjamaah saja, tetapi sunnah ini berlaku setiap kali memasuki masjid. Adapun niat melaksanakan sholat takhiyatul masjid, maka lafadznya seperti di bawah ini :
اُصَلِّى سُنَّةَ تَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
"Aku sholat sunnah takhiyatul masjid sebanyak 2 rakaat karena Allah Yang Maha Luhur".
3. Duduk Tenang Dengan Niat Beri'tikaf
Selanjutnya adalah duduk dengan tenang dengan niat beri'tikaf di dalam masjid sebagai bentuk taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan muqarabah (merasa diawasi Allah SWT). Adapun niat i'tikaf, bisa dilihat pada link berikut ini : Doa I'tikaf Di Dalam Masjid Serta Terjemah.
4. Memperbanyak Dzikir
Setelah meniatkan hati untuk beri'tikaf di dalam masjid, hendaklah dilanjutkan dengan memperbanyak dzikir, baik membaca Al-Qur'an, wirid-wirid, membaca sholawat, melaksanakan sholat-sholat sunnah lainnya, dan lain sebagainya.
5. Menjaga Tindakan dan Ucapan Dari Masuk Sampai Keluar Masjid
Sebagaimana hadits qudsi di atas, masjid adalah rumah Allah SWT, maka sungguh tidak sepantasnya jika seorang muslim melakukan tindakan atau mengatakan perkataan yang tidak berfaidah di dalam masjid. Untuk itulah hendaklah menjaga setiap perbuatan dan perkataan di dalam masjid sebagai bentuk taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan muqarabah (merasa diawasi Allah SWT).
6. Jangan Membicarakan Masalah Duniawi di Dalam Masjid
Masjid merupakan tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT, yang hanya diperuntukkan untuk melaksanakan hal-hal baik. Untuk itulah, pembicaraan tentang masalah-masalah duniawi hendaknya tidak dilakukan di dalam masjid apalagi pembicaraan yang bisa mendatangkan dosa, misalnya pembicaraan tentang urusan rugi dan untung dagangan, pembicaraan politik apalagi sampai mengandung unsur-unsur provokatif, pembicaraan ghibah, dan lain-lain.
Rasulullah SAW bersabda :
ﻣَﻦْ تَكَلَّمَ ﺑِﻜَﻼَﻡِ الدُّﻧْﻴَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺃَﺣْﺒَﻂَ اللهُ ﻋَﻤَﻠَﻪُ اَرْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﺳَﻨَﺔً
"Barang siapa berbicara dengan perbicaraan dunia di dalam masjid, maka Allah menghapus amalnya selama 40 tahun"
7. Menjauhi Hal-Hal Yang Berbau Permusuhan
Adab dan tata krama yang juga sangat penting adalah mengendalikan emosi dari setiap hal yang berbau permusuhan, seperti perkelahian. Begitu juga halnya, tidak sepantasnya di dalam masjid melontarkan kalimat yang berbau provokatif dan informasi hoax untuk mendorong permusuhan, baik kepada seorang secara individu, organisasi, maupun kepada pemerintah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga bersabda :
إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يَتَكَرَّهُوْنَ مِنَ الْمُتَكلِّمِيْنَ فِي الْمَسْجِدِ بِكَلاَمِ اللَّغْوِ وَالْجَوْرِ
"Sesungguhnya malaikat membenci orang-orang yang berbicara di dalam masjid dengan pembicaraan sia-sia dan dusta (hoax)".
8. Tidak Tersibukkan Dengan Suatu Aktivitas Yang Tidak Diperlukan
Ketika berada di dalam masjid, hendaknya hati ditujukan kepada Allah SWT untuk mendekatkan diri kepada-Nya, anggota badan terdiam tenang seolah merasa bahwa kita makhluk yang hina yang bertamu kepada-Nya. Jadi, untuk itulah sangat dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang tidak diperlukan.
9. Tidak Membuang Sampah dan Kotoran di Dalam Masjid
Hal-hal yang dianggap sepele yang sering ditemui adalah membuang sampah seperti bungkus makanan, dan membuang kotoran seperti potongan kuku dan mengupil. Ini bukanlah akhlaq seorang mukmin yang mencintai rumah Tuhannya. Rasulullah SAW bersabda :
الْبُزَاقُ فِى الْمَسْجِدِ خَطِيْئَةٌ وَكَفَّارَتُهَا دَفْنُهَا
"Meludah di dalam masjid adalah sebuah kesalahan (dosa) dan kafaratnya (penglebur dosanya) adalah memendamnya (menghilangkan dan membersihkannya)".
10. Tidak Mencari Suatu Barang Yang Hilang di Dalam Masjid
Masjid bukanlah tempat untuk mencari dan menemukan sesuatu yang hilang. Jika ada sesuatu atau barang kita yang hilang, misalnya kehilangan sandal, maka boleh saja mencari tetapi hendaklah jangan berlebihan.
11. Memelankan Suara Ketika Ada Orang Yang Sedang Sholat
Untuk menghormati orang yang sedang sholat meskipun itu adalah sholat sunnah, maka hendaklah memelankan suara ketika kita sedang berdzikir atau membaca Al-Qur'an.
12. Tidak Berjalan Tepat di Depan Orang Yang Sedang Sholat
Selanjutnya adalah jangan berjalan tepat berada di depan orang yang sedang sholat tanpa adanya pembatas. Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيْ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِيْنَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ، قَالَ أَبُو النَّضْرِ لَا أَدْرِي أَقَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ شَهْرًا أَوْ سَنَةً
"Jikalau orang yang berjalan di depan orang shalat mengetahui sesuatu (dosa) yang akan ia dapatkan, maka sungguh berdiam (menunggu selesai shalat) selama 40, lebih baik baginya daripada berjalan di depan orang yang shalat. Abu Nadhr (seorang rawi) berkata, "Saya tidak tahu apakah Rasulullah berkata 40 hari, bulan, atau tahun"".
13. Melakukan Hal Yang Pantas Dilakukan
Maksudnya adalah jika menemui sesuatu yang harus dilakukan demi memberikan kemaslahatan kepada orang lain, maka sebaiknya hal demikian itu dilakukan. Contoh sederhana misalnya menemui kotoran hewan di lantai masjid, maka hendaklah dibersihkan meskipun kita bukan ta'mir masjid. Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ أَخْرَجَ قَذَرَةً مِنَ الْمَسْجِدِ بِقَدْرِ مَا يَدُوْرُ فِي الْعَيْنِ أَخْرَجَهُ اللهُ تَعَالٰى مِنْ أَعْظَمِ ذُنُوْبِهِ
"Barang siapa mengeluarkan kotoran dari masjid sekiranya meliputi pandangan mata, maka Allah Ta'ala akan mengeluarkannya dari sebesar-besar dosanya".
Contoh lain, membelikan lampu ketika lampu tidak menyala atau menyalakan lampu ketika masjid dalam keadaan gelap. Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ أَسْرَجَ سِرَاجًا فِي الْمَسْجِدِ بِقَدْرِ مَا يَدُوْرُ فِي الْعَيْنِ لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ ذَلِكَ الضَّوْءُ فِي الْمَسْجِدِ
"Barang siapa yang menyalakan lampu di dalam masjid sekiranya sekiranya meliputi pandangan mata, maka tidak henti-hentinya malaikat memohonkan ampun kepadanya selama cahaya itu tetap (bersinar) di dalam masjid".
Adab dan Tata Krama Ketika Keluar Dari Masjid
Adapun adab dan tata krama yang perlu diperhatikan ketika seorang muslim hendak keluar dari masjid, maka sebagai berikut ini :
1. Membaca Doa Keluar Masjid
Adapun doa umum yang dibaca ketika keluar dari masjid, maka bisa dilihat pada link berikut : Doa Masuk dan Keluar Masjid.
2. Mendahulukan Kaki Kiri Ketika Keluar Masjid dan Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Mengenakan Sandal
Seperti halnya hadist pada poin keempat di atas, maka ketika keluar dari masjid hendaklah mendahulukan kaki kiri dan mengakhirkan kaki kanan karena kita keluar dari tempat yang mulia. Caranya adalah keluar dari masjid dengan mendahulukan kaki kiri, namun letakkan kaki kiri di atas punggung sandal sebelum mengenakannya. Setelah itu, kenakan sandal dengan kaki kanan, baru kemudian mengenakan sandal kiri dengan kaki kiri
3. Bersyukur Atas Ibadah Yang Telah Dilakukan
Hendaklah setelah keluar dari masjid, hati dihiasi dengan kegembiraan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas rohmat-Nya sehingga kita bisa melakukan ibadah, bukan malah sebalinya.