3 Golongan Umat Rosulullah SAW Kelak di Hari Kiamat, Versi Sholawat Diba'
PelangiBlog.Com – Tradisi diba’an adalah tradisi yang sering dilakukan oleh sebagian besar nahdliyyin (pengikut Nahdlatul Ulama’), yang biasa dilakukan di malam Jum’at dan malam Minggu. Tradisi dan budaya ini sudah ada sejak zaman dahulu di Indonesia, khususnya di tanah Jawa.
Berdasarkan isi dari Sholawat Diba’ atau Maulid Diba’, tradisi diba’an adalah tradisi membaca riwayat dan sejarah singkat kehidupan Rosulullah SAW ketika beliau masih hidup, di dalamnya juga disertai dengan syair dan doa sholawat kepada Rosulullah SAW. Sholawat atau maulid ini ditulis oleh Syekh Imam Abdur Rohman Ad Diba’i.
Tradisi ini dilakukan untuk mengenang serta mengingatkan kepada masing-masing muslim bahwa begitu besarnya rohmat Rosulullah SAW bagi umat beliau, juga dengan harapan agar mendapatkan syafa’at beliau di hari akhir nanti, di mana syafaat adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh umat musli dari Rosulullah SAW.
Oke, waktunya untuk membicarakan topik utama pada posting ini setelah beberapa pendahuluan di atas. Berdasarkan isi dari sholawat Diba’, tepatnya pada hadist kedua yang diriwayatkan oleh sahabat Ato’ bin Yasar yang menerangkan tentang sifat-sifat Rosulullah SAW dan umat Beliau dalam kitab Taurat, kelak di hari akhir, umat Rosulullah SAW akan terbagi menjadi 3 golongan :
1. Golongan Pertama, Mereka Memasuki Surga Tanpa Dihisab
Kelak di hari akhir, sepertiga dari umat Rosulullah SAW akan memasuki surga tanpa dihitung amal-amal perbuatannya, tentu saja mereka adalah orang-orang terpilih dari umat Rosulullah SAW. Golongan ini berasal dari sebagian dari para sahabat seperti sahabat Abu Bakar, dan juga berasal dari sebagian dari para wali Allah.
2. Golongan Kedua, Mereka Melakukan Dosa dan Kesalahan, Namun Mereka Mendapatkan Ampunan
Selanjutnya, sepertiga lagi dari umat Rosulullah SAW akan diperhitungkan amal perbuatan semasa hidup di dunia. Di sana mereka ditemui melakukan banyak amal baik juga amal yang buruk, tetapi ketika di timbang kedua amal tersebut, amal-amal kebaikan jauh lebih unggul dari amal-amal buruk, sehingga mereka mendapatkan ampunan Allah SWT, kemudian dipersilahkan memasuki surga. Hal ini sesuai dengan ayat Allah dalam Al-Qur’an, Surat Al Qori’ah Ayat 6 dan 11 :
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ, فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
Artinya :“Maka adapun orang yang berat timbangan amal (baiknya), maka dia berada di dalam kehidupan yang diridloi”.
3. Golongan Ketiga, Mereka Melakukan Dosa dan Kesalahan Yang Begitu Besar
Golongan yang terakhir adalah golongan yang melakukan dosa dan kesalahan yang begitu besar. Dikisahkan dalam terusan hadist dari sahabat Ato’ bin Yasar yang menerangkan tentang sifat-sifat Rosulullah SAW dan umat Beliau dalam kitab Taurat :
Allah SWT memerintah kepada para malaikat-Nya “Timbanglah amal perbuatan mereka (golongan ketiga)”. Kemudian para malaikat menimbang amal perbuatan mereka dan melaporkan hasilnya “Wahai Tuhan kami, kami menemui bahwa mereka berlebihan atas diri mereka dan kami menemui amal-amal dosa mereka seumpama gunung, kecuali mereka bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad SAW adalah utusan Allah”.
Allah pun menjawab atas laporan para malaikat-Nya “Aku tidak menjadikan orang-orang yang ikhlas bersaksi kepada-Ku seperti orang-orang yang berdusta kepada-Ku. Masukkanlah mereka ke dalam surga atas rohmat-Ku”
Mereka adalah golongan muslim yang banyak melakukan perbuatan dosa selama hidup mereka. Dan ketika amal perbuatan mereka ditimbang, timbangan amal buruk mereka lebih berat dibanding amal baik, kemudian mereka dimasukkan ke dalam neraka. Hal ini dikuatkan lagi dengan pada Surat Al Qori’ah, ayat 8 sampai 11 :
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ, فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ, وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ, نَارٌ حَامِيَةٌ
Artinya :“Dan adapun orang yang ringan timbangan amal (baiknya), maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu, (ialah) api yang sangat panas “.
Namun Allah berjanji kepada Rosulullah bahwa Dia tidak akan menyisakan satu orang pun umat Rosulullah SAW tetap berada di dalam neraka. Dan akhirnya, mereka memasuki surga karena rohmat dan ampunan Allah.