Definisi dan Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
“Classroom Action Research (CAR)” merupakan istilah bahasa Inggris yang merujuk pada “Penelitian Tindakan Kelas” atau lebih akrab disebut PTK. Penelitian tindakan kelas menjadi perbincangan hangat oleh penyelenggara pendidikan sejak lebih dari sepuluh tahun lalu dikenal dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan namanya, sudah jelas bahkan penelitian ini dilakukan di dalam kelas, sehingga ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas :
1. Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencermati sebuah objek dengan menggunakan cara serta aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data akurat dan bermanfaat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sebagai bentuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat bagi peneliti.
2. Tindakan
Tindakan merupakan gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini merujuk pada penelitian berbetuk rangkaian siklus kegiatan siswa proses pembelajaran di dalam kelas.
3. Kelas
Secara umum, kelas merupakan sebuah ruangan tempat guru mengajar dan sekelompok siswa yang menerima pelajaran dari guru. Namun, dalam hal ini, pengertian kelas tidak hanya terbatasi dengan sebuat tempat atau ruangan, tetapi lebih spesifik lagi mengarah pada sekelompok siswa yang sedang melalui prose belajar. Oleh karena itu, proses belajar dan mengajar bisa dilakukan di mana saja seperti di ruang perpustaaan, di lapangan sekolah, di taman, dan lain-lain. Ciri bahwa siswa sedang dalam proses belajar adalah keadaan otak berpikir aktif untuk mencerna pengetahuan yang diberikan oleh pengajar.
Selanjutnya, bertolak dari tiga pengertian rangkaian kata di atas, bisa diketahui bahwa pengertian "Penelitian Tindakan Kelas" merupakan kegiatan pencermatan berupa sebuah tindakan terhadap kegiatan belajar siswa yang sengaja dilakukan di dalam kelas secara bersamaan.
Penelitian berupa tindakan tersebut, diberikan oleh guru atau pengajar dengan arahan tertentu yang dilakukan oleh siswa. Maka, sebenarnya kurang tepat jika guru hanya memberikan tugas kelompok kepada siswa, tetapi seharusnya guru lebih menonjolkan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Misalnya, guru atau pengajar memberikan tugas kepada siswa untuk memberikan laporan tentang pengaruh oksigen terhadap nyala api. Siswa mengamati api yang menyala di atas lilin kecil dalam keadaan terbuka, kemudian membandingkan bagaimana jika api yang menyala tersebut ditutup rapat dengan sebuah gelas.
Dengan kata lain, guru atau pengajar menuliskan laporan tentang berlangsungnya proses belajar yang dilakukan siswa, prilaku mereka selama proses belajar, perhatian mereka pada materi pelajaran, pengamatan mereka dalam sebuah proses untuk mendapatkan hasil, cara mereka membuat catatan atas hasil tersebut, bagaimana mereka mampu mendiskusikan dengan teman kelompok, melaporkannya hasil di depan kelas, dan lain sebagainya.
Dari contoh seperti itulah, penelitian tindakan di dalam kelas tidak dilakukan oleh guru atau pengajar, justru siswalah yang bertindak sebagai subjek. Guru atau pengajar hanya menuliskan laporan mengenai semua aktivitas dan hal-hal yang dikerjakan siswa selama proses belajar mengajar.
Menurut Prof. H. Supardi, guru besar metodologi penelitian pendidikan di Universitas Negeri Semarang, Kata “kelas” dalam istilah penelitian tindakan kelas berasal dari barat yaitu “Classroom Action Research (CAR)” dan di Indonesia disebut dengan “Penelitian Tindakan Kelas”. Tetapi, istilah tersebut terlalu terbatasi di dalam kelas, seharusnya istilah tersebut lebih tepat dikenal sebagai “Penelitian Tindakan” saja.
Hal ini dikarenakan “Penelitian Tindakan” lebih umum dan tidak dibatasi di dalam kelas saja, sehingga penyelenggara penelitian tidak hanya dilakukan oleh guru, tetapi juga kepala sekolah terhadap proses kinerja guru, pengawas sekolah terhadap semua anggota sekolah mengenai kualitas sekolah (termasuk kepala sekolah, guru, staff, dan siswa), dan lain sebagainya.