Fadhilah dan Keutamaan Sholat Tarawih
Sholat tarawih adalah sholat yang dikerjakan hanya pada Bulan Ramadhan. Namun, rasanya kita kadang merasa malas untuk mengerjakannnya, apalagi setelah mengencangkan perut dengan berbagai makanan dan minuman lezat saat berbuka puasa.
Tidak cukup sampai disitu, banyaknya rakaat sholat tarawih pun menyebabkan bosan untuk mengerjakannya. Dan yang lebih parah lagi adalah tertancap dalam benak kita “sholat tarawih hukumnya sunnah saja kok, jadi gak dikerjakan mah gak apa-apa”.
Namun, perlu kita sadari kembali bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana bulan ini adalah bulan spesial yang diberikan Allah SWT kepada umat Rasulullah SAW, tidak kepada umat-umat rasul sebelumnya.
Begitu pula halnya, rasa malas dan bosan dalam melaksanakan sholat tarawih menutup mata kita bahwa begitu besar hikmah dan keistimewaan sholat tarawih yang tersembunyi. Untuk itulah posting kali ini semoga bisa membuka kesadaran kita, khususnya penulis sendiri.
Baca juga: 15 Fadhilah dan Keutamaan Puasa Ramadhan.
Diceritakan dari sahabat Ali bin Abi Thalib, suatu hari Rasulullah SAW ditanya tentang fadhilah dan keistimewaan mengerjakan sholat tarawih di Bulan Ramadhan, kemudian Rasulullah SAW menjawab bahwa bagi siapapun muslim yang mau mengerjakan sholat tarawih :
يَخْرُجُ الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ
“Mukmin keluar (diampuni ) dari dosa-dosanya pada malam pertama bagaikan hari di mana ibunya melahirkannya”
وَفِى اللَّيْلِةِ الثَّانِيِةِ يُغْفَرُ لَهُ وَلِأَبَوَيْهِ اِنْ كَانَا مُؤْمِنَيْنِ
“Dan pada malam kedua, diampuni baginya (dosa-dosanya) dan kedua orangtuanya jika keduanya adalah mukmin”
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ يُنَادِي مَلَكٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ اِسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ
“Dan pada malam ketiga, malaikat di bawah ar’sy berseru, mulailah melakukan amal, semoga Allah akan mengampuni dosamu”.
وَفىِ اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ
“Dan pada malam keempat, baginya pahala seumpama membaca kitab Taurat, Inzil, Zabur, dan Furqon (Al-Qur’an)”.
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالٰى مِثْلَ مَنْ صَلَّى فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْمَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَالْمَسْجِدِ الْاَقْصَى
“Dan pada malam kelima, Allah yang Maha Luhur memberikan (pahala) seumpama orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjid Aqsha”
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالٰى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدَرٍ
"Dan pada malam keenam, Allah yang Maha Luhur memberikan pahala (seperti) orang yang thawaf di Baitul Makmur di mana setiap batu dan tanah memohonkan ampun kepadanya"
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسٰى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ
"Dan pada malam ketujuh, seakan-akan dia menemui Nabi Musa as (di masa beliau) dan menolongnya dari Fir'aun dan tentaranya".
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالٰى مَا اَعْطَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ
"Dan pada malam kedelapan, Allah yang Maha Luhur memberikan kepadanya apa yang telah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim as."
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالٰى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
"Dan pada malam kesembilan, seakan-akan dia beribadah kepada Allah yang Maha Luhur seperti ibadah Nabi SAW"
وَفِى اللَّيْلَةِ الْعَاشِرَةِ يَرْزُقُهُ اللهُ تَعَالٰى خَيْرَيِ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ
"Dan pada malam kesepuluh, Allah yang Maha Luhur memberikan rizki berupa dua kebaikan dunia dan akhirat"
وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِى عَشَرَةَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا كَيَوْمِ وُلِدَ مِنْ بَطْنِ اُمِّهِ
"Dan pada malam kesebelas, dia keluar dari dunia (meninggal dunia) seperti hari dia dilahirkan dari perut ibunya".
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
"Dan pada malam keduabelas, dia akan datang (dibangkitkan) di hari kiamat sedangkan wajahnya seperti bulan pada malam purnama".
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أٰمِنًا مِنْ كُلَّ سُوْءٍ
"Dan pada malam ketigabelas, dia akan datang (dibangkitkan) di hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap keburukan".
وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ عَشَرَةَ جَاءَتِ الْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُوْنَ لَهُ اَنَّهُ قَدْ صَلَّى التَّرَاوِيْحَ فَلَا يُحَاسِبُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Dan pada malam keempatbelas, datanglah malaikat yang bersaksi baginya bahwa dia telah benar-benar melaksanakan sholat tarawih, sehingga Allah tidak menghisab amalnya di hari kiamat".
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ عَشَرَةَ تُصَلِّى عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةَ الْعَرْشِ وَالْكُرْسِى
"Dan pada malam kelimabelas, para malaikat, malaikat penyangga arsy, dan kursy akan memohonkan rahmat kepadanya".
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ عَشَرَةَ كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةَ النَّجَاةِ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةَ الدُّخُوْلِ فِي الْجَنَّةِ
"Dan pada malam keenambelas, Allah mencatat baginya kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga"
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ عَشَرَةَ يُعْطَى مِثْلَ ثَوَابِ الْاَنْبِيَاءِ
"Dan pada malam ketujuhbelas, dia akan diberikan pahala seperti pahala para nabi".
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ عَشَرَةَ نَادَى مَلَكٌ يَاعَبْدَ اللهِ اِنَّ اللهَ رَضِىَ عَنْكَ وَعَنْ وَالِدَيْكَ
"Dan pada malam kedelapanbelas, malaikat berseru "wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridlo kepadamu dan kedua orangtuamu"
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ عَشَرَةَ يَرْفَعُ اللهُ دَرَجَاتِهِ فِى الْفِرْدَوْسِ
"Dan pada malam kesembilanbelas, Allah akan mengangkat derajatnya di dalam surga Firdaus"
وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ
"Dan pada malam keduapuluh, dia diberi pahala para syuhada' (orang-orang yang mati sahid) dan para sholihin (orang-orang yang sholeh)".
وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ مِنَ النُّوْرِ
"Dan pada malam kedua puluh satu, Allah membangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari nur (cahaya)"
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اٰمِنًا مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ
"Dan pada malam kedua puluh dua, dia akan datang (dibangkitkan) di hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesusahan dan keprihatinan"
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ مَدِيْنَةً فِى الْجَنَّةِ
"Dan pada malam kedua puluh tiga, Allah membangunkan sebuah kota baginya di dalam surga"
وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ وَالْعِشْرِيْنَ كَانَ لَهُ اَرْبَعُ وَعِشْرُوْنَ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً
"Dan pada malam kedua puluh empat, baginya dua puluh empat doa yang mustajabah (dikabulkan)"
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ وَالْعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ تَعَالٰى عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ
"Dan pada malam kedua puluh lima, Allah yang Maha Luhur akan menghilangkan siksa kubur darinya".
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا
"Dan pada malam kedua puluh enam, Allah akan mengangkat baginya pahalanya selama 40 tahun"
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاطِفِ
"Dan pada malam kedua puluh tujuh, dia mampu melewati shirat (jembatan) di hari kiamat seperti kilat yang menyambar"
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ
"Dan pada malam kedua puluh delapan, Allah akan mengangkat (menaikkan) baginya 1000 derajat di dalam surga".
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حِجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ
"Dan pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya 1000 pahala ibadah haji yang diterima".
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ يَاعَبْدِيْ كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَا رَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِيْ
"Dan pada malam ketiga puluh, Allah berfirman "wahai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil, dan minumlah air telaga kautsar. Aku adalah Tuhanmu dan kamu adalah hamba-Ku".
Catatan penting:
1. Keterangan dan riwayat ini diambil dari Kitab Durrotun Nashihin, Bab. Fadhilah Bulan Ramadhan, yang disusun oleh Syekh Ustman bin Hasan Bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawi.
2. Banyak ulama' ahli hadits menyatakan bahwa riwayat ini dinilai dhaif sangat parah, bahkan di antaranya ada yang mengatakan bahwa riwayat ini sudah mencapai pada tingkat maudlu' (palsu).
3. Mengingat kualitas riwayat ini yang masih diperselisihkan, maka hendaklah riwayat ini dijadikan sebagai penggerak semangat dalam meningkatkan ibadah di bulan suci Ramadhan, sebagaimana dasarnya bahwa riwayat ini termasuk fadhailul a'mal.