Kisah Penciptaan Ruh Yang Agung, Nur Muhammad SAW
Nur Muhammad merupakan bentuk hakekat Nabi Muhammad SAW seperti cahaya yang sudah ada jauh sebelum Allah menciptakan makhluk-makhluk-Nya, dia merupakan alasan mengapa Allah SWT menciptakan alam semesta dan isinya serta menciptakan semua makhluk-Nya baik manusia, jin, malaikat, Arsy, dan lain-lainya. Ini adalah faham yang dianut oleh ulama’-ulama’ salaf, para waliyullah yang telah mukhasafah, dan juga faham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Dalam salah satu khabar yang dijelaskan di dalam Kitab Daqoiqul Akhbar, bab pertama, yang ditulis oleh Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qadhi :
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan sebuah pohon yang memiliki 4 cabang, yang disebut "Syajarutul Yakin” atau “Pohon Keyakinan". Lalu Dia menciptakan Nur Muhammad di dalam sebuah hijab yang terbuat dari mutiara yang berwarna putih, nur itu berbentuk seperti seekor burung merak. Lalu, Allah SWT meletakkan Nur Muhammad yang bernetuk seperti seekor burung meraka itu di atas "Syajarutul Yakin” atau “Pohon Keyakinan". Di sana, Nur Muhammad bertasbih di atas pohon itu selama 70.000 tahun.
Kemudian Allah menciptakan "Mir'atul Haya” atau “Kaca Malu", kemudian Allah SWT meletakkan kaca itu di depan Nur Muhammad yang berbentuk seperti seekor burung merak. Ketika Nur Muhammad melihat apa yang ada pada kaca itu, dia melihat dirinya memiliki rupa yang begitu baik dan bentuk yang begitu indah. Dan karena hal itulah, Nur Muhammad merasa malu kepada Allah SWT yang telah menciptakannya.
Dari rasa malu itu, Nur Muhammad mengeluarkan 6 tetes keringat. Dari setiap tetes-tetes karena rasa malu itu itu, Allah SWT menciptakan :
Dari tetes pertama, Allah SWT menciptakan ruh Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq
- Dari tetes kedua, Allah SWT menciptakan ruh Sahabat Umar bin Khattab
- Dari tetes ketiga, Allah SWT menciptakan ruh Sahabat Ustman bin Affan
- Dari tetes keempat, Allah SWT menciptakan ruh Sahabat Ali bin Abi Thalib
- Dari tetes kelima, Allah SWT menciptakan bunga mawar
- Dari tetes keenam, Allah SWT menciptakan beras
Setelah itu, Nur Muhammad bersujud kepada Allah SWT sebanyak lima kali. Dan dari kelima sujudan itu Allah SWT menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan umat beliau, yaitu sholat 5 waktu setiap hari.
Di waktu yang lain, Allah SWT menatap Nur Muhammad, maka dia merasa malu kepada Allah SWT dan meneteslah keringat karena malu :
- Dari keringat yang menetes dari hidungnya, Allah SWT menciptakan para malaikat
- Dari keringat yang menetes dari wajahnya, Allah SWT menciptakan Arsy, Kursy, Lauhul Mahfudh, Qolam, matahari, bulan, sinar matahari dan bulan, bintang-bintang, dan apapun yang ada di langit.
- Dari keringat yang menetes dari dadanya, Allah SWT menciptakan para nabi, para rasul, para ulama', para syuhada', dan orang-orang yang sholeh.
- Dari keringat yang menetes dari punggungnya, Allah menciptakan Baitul Ma'mur, Ka'bah, Baitul Maqdis, dan tempat-tempat masjid di dunia
- Dari keringat yang menetes dari kedua alisnya, Allah menciptakan umat Nabi Muhammad dari golongan mukminin, mukminat, muslimin, dan muslimat.
- Dari keringat yang menetes dari kedua telinganya, Allah menciptakan ruh-ruh orang Yahudi, orang Nasrani, orang Majusi (penyembah api), termasuk juga ruh orang-orang kafir, orang-orang yang mengingkari adanya Allah SWT, dan orang-orang munafik.
- Dari keringat yang menetes dari kedua kakinya, Allah menciptakan bumi seisinya, mulai dari timur sampai ke barat.
Kemudian Allah SWT berkata kepada Nur Muhammad, "Lihatlah di depanmu, wahai Nur Muhammad !". Lalu dia melihat di depannya ada nur, di belakangnya ada nur, di sisi kanannya ada nur, di sisi kirinya ada nur. Nur-nur yang ada disekeliling Nur Muhammad adalah Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq, Sahabat Umar bin Khattab, Sahabat Ustman bin Affan, dan Sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Setelah itu, Nur Muhammad bertasbih kepada Allah SWT selama 70.000 tahun.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa Allah menciptakan nur para nabi dari Nur Muhammad SAW, yaitu dari tetes keringatnya. Dan dari ruh-ruh setiap nabi, Allah SWT menciptakan ruh-ruh umat mereka masing-masing.
Seperti halnya penjelasan di atas, Allah SWT menciptakan ruh-ruh orang-orang mukmin dari umat Nabi Muhammad dari tetes keringat Nur Muhammad SAW, lalu ruh-ruh itu berkata, "Tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
Kemudian Allah menciptakan pelita yang terbuat dari batu mulia (batu akik) berwarna merah transparan yang bisa dilihat isi di dalamnya dari luar. Lalu, Allah SWT menciptakan bentuk fisik Nabi Muhammad SAW seperti bentuk fisiknya di dunia. Allah SWT meletakkan bentuk fisik Nabi Muhammad SAW di dalam pelita itu. Di dalam sana, dia berdiri seperti bagaimana seorang mukmin berdiri ketika melaksanakan sholat. Kemudian ruh-ruh para nabi berkeliling di sekitar Nur Muhammad SAW, mereka bertasbih dan bertahlil selama 100.000 tahun.
Kemudian Allah SWT memerintahkan setiap ruh yang ada untuk melihat bentuk fisik Nabi Muhammad yang ada di dalam pelita yang terbuat dari batu akik berwarna merah :
- Ruh yang melihat kepala Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi kholifah dan penguasa di antara para makhluk di dunia.
- Ruh yang melihat kening Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang amir (pemimpin) yang adil di dunia.
- Ruh yang melihat kedua mata Nabi Muhammad SAW maka akan menjadi orang yang mampu menjaga Kalam Allah yang Maha Luhur di dunia.
- Ruh yang melihat kedua alis Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang ahli mengukir di dunia.
- Ruh yang melihat kedua telinga Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang suka mendengar dan menerima sesuatu.
- Ruh yang melihat kedua pipi Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang suka berbuat baik dan orang yang berakal (pandai) di dunianya.
- Ruh yang melihat kedua bibir Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang menteri (patih) di dunia.
- Ruh yang melihat hidung Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang hakim, seorang dokter, dan orang yang tajam akalnya di dunia.
- Ruh yang melihat mulut Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang ahli berpuasa di dunia.
- Ruh yang melihat gigi Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang rupawan di dunia, baik pria maupun wanita.
- Ruh yang melihat lisan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang utusan (delegasi) di antara para penguasa di dunia nanti.
- Ruh yang melihat tenggorokan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang memberi pitutur, orang yang memberi nasehat, dan seorang muadzin di dunia.
- Ruh yang melihat jenggot Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang berjuang di jalan Allah di dunia.
- Ruh yang melihat leher Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang pedagang di dunia.
- Ruh yang melihat kedua lengan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi tukang mengurus kuda dan tukang pedang di dunia.
- Ruh yang melihat lengan kanan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang ahli bekam di dunia.
- Ruh yang melihat lengan kiri Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang bodoh di dunia.
- Ruh yang melihat telapak tangan kanan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang ahli dalam peruangan (masalah uang) dan orang yang ahli membordir di dunia.
- Ruh yang melihat telapak tangan kiri Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang ahli dalam takaran timbangan di dunia.
- Ruh yang melihat kedua tangan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang dermawan dan orang yang pandai di dunia.
- Ruh yang melihat tangan kiri Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang kikir (pelit) di dunia.
- Ruh yang melihat tangan kanan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang koki di dunia.
- Ruh yang melihat ujung jari-jari kiri Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang penulis di dunia.
- Ruh yang melihat jari-jari kanan Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang penjahit di dunia.
- Ruh yang melihat jari-jari kiri Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang pande (tukang besi) di dunia.
- Ruh yang melihat dada Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang alim, orang yang dimuliakan, dan seorang mujtahid di dunia.
- Ruh yang melihat kuku Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang tawadlu' (sopan santun) dan seorang yang taat pada perintah syariat di dunia.
- Ruh yang melihat kedua lambung (daerah rusuk) Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang berperang di dunia.
- Ruh yang melihat perut Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang qona'ah (mampu menerima apa adanya) dan orang yang zuhud di dunia.
- Ruh yang melihat kedua lutut Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang ahli rukuk dan orang yang ahli sujud di dunia.
- Ruh yang melihat kedua kaki Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang pandai berburu di dunia.
- Ruh yang melihat di bawah kedua telapak kaki Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang suka berjalan di dunia.
- Ruh yang melihat bayang-bayang Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi seorang penyanyi dan ahli dalam memainkan gitar (atau sejenis rebab, termasuk beberapa alat musik lainnya).
- Ruh yang tidak melihat apapun dari Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang Yahudi, orang Nasrani, orang kafir, atau orang Majusi (peyembah api) di dunia.
- Ruh yang tidak mau menatap apapun dari Nabi Muhammad SAW maka ia akan menjadi orang yang mengaku sebagai tuhan seperti kaum Fir'aun dan lainnya dari golongan orang-orang kafir.
Dijelaskan pula dalam kitab tersebut bahwa Allah SWT memerintahkan makhluk untuk melaksanakan sholat sesuai atas bentuk huruf-huruf pada nama Ahmad (alif, kha’, mim, dan dal) dan Muhammad (mim, kha’, mim, dan dal), yaitu ketika berdiri seperti huruf alif, ruku' seperti huruf kha', sujud seperti huruf mim, dan duduk seperti huruf dal.
Dan Allah menciptakan manusia sesuai atas huruf-huruf pada nama Muhammad (mim, kha’, mim, dan dal), yaitu kepala dibulatkan seperti huruf mim pertama, kedua tangan seperti huruf kha', perut seperti huruf mim kedua, dan kedua kaki seperti huruf dal. Dan sebagai bentuk kemuliaan dan kehormatan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad, orang-orang kafir tidak akan dibakar di neraka dalam bentuk manusia karena bentuk manusia tersirat nama Muhammad, tetapi bentuknya akan diganti pada bentuk babi kemudian baru mereka akan dibakar di dalam neraka.
Wallahu a'lam bisshowab.
Sumber : Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab Pertama, Penciptaan Ruh Yang Agung, Nur Nabi Muhammad SAW.
Penulis : Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qadhi.