Proses Penciptaan Nabi Adam as Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar
Nabi Adam as adalah manusia pertama yang diciptakan, Allah SWT menciptakannya dari sari pati tanah. Hal ini tentu sudah kita yakini bahwa Nabi Adam as adalah bapak para manusia, kita semua adalah keturunannya. Untuk itu, mari bersama kita simak proses penciptaan Nabi Adam as yang sudah dijelaskan dalam Kitab Daqoiqul Akhbar, bab kedua, oleh Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qodli.
Macam-Macam Tanah Dalam Proses Penciptaan Nabi Adam as
Sahabat Ibnu Abbas ra berpendapat : Allah yang Maha Luhur menciptakan jasad Nabi Adam as dari (tanah yang berasal dari) daerah-daerah di dunia. Kepalanya dari tanah Ka'bah, dadanya dari daerah-daerah di bumi, perutnya dari tanah India, kedua tangannya dari tanah Masyriq (timur), dan kedua kakinya dari tanah Maghrib (barat).
Dalam riwayat lain, Wahab bin Munabbih (seorang tabi'in) berpendapat : Allah yang Maha Luhur menciptakan Nabi Adam as dari tujuh (lapis) bumi. Kepalanya dari bumi lapis pertama, lehernya dari bumi lapis kedua, dadanya dari bumi lapis ketiga, kedua tangannya dari bumi lapis keempat, punggung dan perutnya dari bumi lapis kelima, pinggang dan pantatnya dari bumi lapis keenam, dan kedua lengan kakinya dari bumi lapis ketujuh.
Dalam riwayat lain, Sahabat Ibnu Abbas ra berpendapat : Allah yang Maha Luhur telah menciptakan Nabi Adam. Kepalanya dari tanah Baitul Maqdis (atau Baitul Muqaddas, yaitu Masjidil Aqsha), wajahnya dari tanah surga, kedua telinganya dari tanah Gunung Tursina, keningnya dari tanah Iraq, gigi-giginya dari tanah Telaga Kautsar, tangan kanan serta jari-jarinya dari tanah Ka'bah, tangan kirinya dari tanah Paris, kedua kaki serta kedua lengan kakinya dari tanah India, tulangnya dari tanah gunung, aurat (kemaluannya) dari tanah Babilonia, punggungnya dari tanah Iraq, perutnya dari tanah Khurasan, hatinya dari tanah surga Firdaus, lisannya dari tanah Thaif, dan kedua lisannya dari tanah telaga. Ketika kepalanya diciptakan dari tanah Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha), maka jadilah ia tempat akal, kecerdasan, dan berpikir (makna asli an-nathq adalah pembicaraan. Ketika kedua telinganya diciptakan dari Gunung Tursina, maka jadilah ia tempat mendengarkan nasehat. Ketika keningnya diciptakan dari tanah Iraq, maka jadilah ia tempat sujud kepada Allah yang Maha Luhur. Ketika wajahnya diciptakan dari tanah surga, maka jadilah ia tempat ketampanan dan perhiasan (wajah adalah perhiasan tubuh). Ketika gigi-giginya diciptakan dari tanah Telaga Kautsar, maka jadilah ia tempat kemanisan (gigi menjadikan manusia terlihat manis)
Ketika tangan kanannya diciptakan dari tanah Ka'bah, maka jadilah ia tempat keberkahan, pertolongan di dalam mata pencaharian, dan kedermawanan. Ketika tangan kirinya diciptakan dari tanah Paris, maka jadilah ia tempat bersuci dan istinjak. Ketika perutnya diciptakan dari tanah Khurasan, maka jadilah ia tempat lapar. Ketika auratnya diciptakan dari tanah Babilonia, maka jadilah ia tempat syahwat, belenggu, dan tipu daya. Ketika tulangnya diciptakan dari tanah gunung, maka jadilah ia tempat yang keras (anggota paling keras di dalam tubuh). Ketika hatinya diciptakan dari tanah surga Firdaus, maka jadilah ia tempat iman. Ketika lisannya diciptakan dari tanah Thaif, maka jadilah ia tempat mengucapkan syahadat, tadlarru' (rendah diri di hadapan Allah SWT), dan berdoa kepada Allah.
Allah menjadikan 9 pintu (lubang) di dalam Nabi Adam as. Tujuh lubang ada di kepala yaitu dua matanya, dua telinganya, dua lubang hidungnya, dan mulutnya. Sedangkan dua lubang ada di badannya, yaitu qubulnya (kemaluan) dan duburnya.
Allah SWT menjadikan baginya (Nabi Adam as) 5 indera, yaitu indera penglihatan di mata, indera pendengaran di kedua telinga, indera perasa di dalam mulut (lidah), indera peraba di kedua tangan, dan indera penciuman di hidung.
Proses Penciptaan Nabi Adam as
Dikatakan (dalam sebuah pendapat ulama'), ketika Allah akan meniupkan ruh ke dalam Nabi Adam as, Allah yang Maha Luhur memerintahkan ruh itu untuk masuk ke dalamnya. Dan dikatakan (dalam sebuah pendapat ulama'), sesungguhnya ruh itu masuk dari otak Nabi Adam as, ia (ruh itu) mengitari di dalamnya selama 200 tahun. Kemudian ruh itu turun ke dalam kedua mata Nabi Adam as, ia (ruh itu) melihat dirinya, ia melihat masih berupa tanah kering. Ketika ia telah sampai pada kedua telinga Nabi Adam as, ia mendengar bacaan tasbih para malaikat. Kemudian ia turun ke dalam hidung, maka ia bersin (wahing dalam bahasa Jawa). Ketika ia selesai dari bersinnya, ruh itu turun ke mulut, lisan, dan kedua telinga Nabi Adam as, Allah yang Maha Luhur pun mengajarkannya untuk mengucapkan :
الْØَÙ…ْدُ Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ
"Segala puji hanya bagi Allah"lalu ia menjawab nya :
ÙŠَرْØَÙ…ُÙƒَ رَبُّÙƒَ ÙŠَااٰدَÙ…ُ
"Semoga Tuhanmu mengasihimu, Wahai Adam".Kemudian, ruh itu turun ke dada Nabi Adam as, maka ia beranjak berdiri tetapi ia tidak mampu melakukannya. Hal itu sebagaimana dalam firman Allah yang Maha Luhur :
ÙˆَÙƒَانَ الْاِÙ†ْسَانُ عَجُÙˆْÙ„ًا
"Adalah manusia bersifat tergesa-gesa" (Surat Al-Isra' ayat 11).Ketika ruh itu telah sampai pada lambung (perut) Nabi Adam as, maka ia berkeinginan pada makanan. Kemudian ruh itu tersebar di dalam semua jasad Nabi Adam, maka jadilah ia daging, darah, otot, dan tulang-tulang.
Kemudian, Allah yang Maha Luhur mengenakan untuknya pakaian yang terbuat dari kuku, yang setiap hari pakaian dari kuku itu bertambah bagus dan indah. Namun, ketika Nabi Adam as melakukan dosa, Allah menggantikan kuku itu dengan kulit. Dan sisa (pakaian kuku) yang tersisa dari Nabi Adam as ada di ujung jari-jari, agar hal itu mengingatkannya tentang awal keadaannya (penciptaannya).
Ketika Allah telah mennyempurnakan penciptaan Nabi Adan as, Dia meniupkan ruh ke dalamnya, Dia mengenakan untuknya pakaian dari surga, Nur Muhammad pun bersinar terang di wajahnya seperti malam purnama, dan kemudian Nabi Adam as diangkat ke atas ranjang yang dipikul di atas leher-leher para malaikat, maka Allah berkata kepada para malaikat, "Berkelilinglah kalian bersamanya di langit-langit dengan ranjangnya agar dia tahu keajaiban (hal-hal menakjubkan) langi-langit dan apa yang ada di dalamnya, maka bertambahlah keyakinannya !!!".
Para malaikat pun menjawab, "Kami mendengar, kami taat". Para malaikat pun membawa Nabi Adam (dipikul.di atas ranjang) di atas leher-leher mereka dan berkeliling bersamanya di langit-langit selama 100 tahun.
Kemudian, Allah menciptakan kuda yang terbuat dari minyak misik putik dan adzfar (minyak kasturi yang sangat wangi). Kuda itu disebut "Maimun", ia memiliki 2 sayap yang terbuat dari mutiara dan batu marjan.
Lalu, Nabi Adam as menaiki kuda itu, Malaikat Jibril sebagai pemegang kendalinya, Malaikat Mikail berada di sisi kanannya, dan Malaikat Isrofil betada di sisi kirinya.
Mereka semua berkeliling bersama Nabi Adam di langit-langit. Nabi Adam pun mengucapkan salam kepada para malaikat, "Assalamu alaikum" lalu mereka menjawab, "Wa'alaikum salam". Lalu, Allah yang Maha Luhur berkata, "Wahai Adam, ini adalah penghormatan kepadamu dan penghormatan kepada keturunanmu di dalam apa yang ada di antara mereka sampai hari kiamat".
Wallahu a'lam bis showab,
Sumber : Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab Kedua, Penciptaan Nabi Adam
Penulis : Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qodli.
Tags:
Kisah teladan