Amalan Surat Yasin Untuk Mendapat Kepercayaan Masyarakat
Mengabdikan diri kepada masyarakat tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan secara istiqomah. Itu semua membutuhkan perjuangan keras dan pengorbanan ikhlas, karena mau atau tidak mau pasti akan ada kendala dan halangan yang menanti.
Pengabdian diri di sini bisa saja berupa perjuangan agama di kampung baik penyelenggaraan pendidikan agama seperti diniyah, TPQ, pondok pesantren, maupun penyelenggaraan rutinitas agama, menata tatanan masyarakat sebagai seorang pemimpin, dan lain-lainnya. Semua itu merupakan bentuk pengabdian diri dalam perjuangan demi kemaslahatan bersama di masyarakat.
Nah, bertolak dari sinilah, saya secara pribadi memiliki pengalaman semasa KKN kuliah tahun 2012 lalu di Desa Jawik Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, yang akan saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Tentu saja tulisan ini adalah ilmu yang mungkin bisa diambil kemanfaatannya secara umum.
Ustadz Imaduddin atau lebih kerap disapa Ustadz Imed, begitulah warga Desa Jawik memanggil beliau. Ustadz Imed merupakan santri alumni Pondok Pesantren Langitan Tuban, saya sendiri kurang tahu beliau alumni tahun berapa karena tidak menanyakannya.
Sambutan Ustadz Imed dalam acara Maulid Nabi, yang diselenggarakan bersama teman-teman KKN tahun 2012 |
Aktivitas keseharian Ustadz Imed saat itu tak lain hanya bercocok tanam di ladang pribadinya. Namun, sebagai alumni santri pondok pesantren, tentu saja beliau juga turut menempuh langkah-langkah para kyai dan para guru, yaitu memperjuangkan agama islam melalui jalan pendidikan. Beliau adalah pengasuh TPQ Al-Ma'ruf, sebuah lembaga pendidikan Al-Qur'an di Desa Jawik.
Rumah Ustadz Imed yang juga merupakan TPQ Al-Ma'ruf, bersama para santri kecil tahun 2012 |
Terkait dengan tema pada tulisan ini, saya pernah mendapatkan ijazah dari Ustadz Imed yang di sampaikan kepada teman-teman KKN 2012 di Desa Jawik, yang sampai sekarang masih saya ingat. Bahwa, Surat Yasin yang dibaca secara istiqomah setiap harinya (minimal sekali saja) memiliki keutamaan khusus untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, khususnya bagi mereka yang memperjuangkan agama di suatu daerah, semua adalah atas kehendak Allah SWT.
Pada saat itu, Ustadz Imed mengisahkan pengalaman pribadi sebagai perwujudan istiqomah membaca Surat Yasin setiap hari bersama para santri TPQ Al-Ma'ruf. Pada awalnya, santri-santri mengaji Al-Qur'an di dalam rumah Ustadz Imed, tepatnya di ruang tamu, tanpa ada bangunan teras lebar di depan rumah yang merupakan tempat santri-santri Al-Ma'ruf mengaji Al-Qur'an.
Namun, suatu hari sepulang dari ladang, Ustadz Imed justru terkejut, teras di depan rumah dibangunkan sebuah tempat khusus untuk pelaksanaan mengaji Al-Qur'an para santri, tanpa biaya dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, jelas beliau sangat bersyukur. Tentu bisa dilihat seperti pada gambar di atas, bangunan tepat di belakang para santri adalah tempat mengaji Al-Qur'an. Kisah ini disampaikan oleh Ustadz Imed kepada teman-teman KKN yang kejadiannya jauh sebelum kami datang ke Desa Jawik.
Melanjutkan fadhilah istiqomah membaca Surat Yasin setiap hari bersama para santri Al-Ma'ruf, Ustadz Imed juga menceritakan bahwa musholla seberang jalan tepat di depan rumah beliau juga nantiya akan digunakan untuk tempat mengaji para santri. Beliau hanya membantu pembangunan, tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Ya, kami rombongan KKN 2012 datang ke Desa Jawik bertepatan dengan masa pembangunan musholla tersebut, bahkan kami menyempati peresmian musholla tersebut dan tentu saja turut membantu pembangunannya. Musholla tersebut diresmikan bertepatan dengan acara peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan bersama teman-teman KKN 2012 dan diberi nama Musholla Al-Amin.
Proses pembangunan Musholla Al-Amin yang dibantu teman-teman KKN 2012 |
Setelah peresmian dan pemberian nama, musholla tersebut masih belum bisa digunakan untuk tempat ibadah dan pendidikan agama. Namun sayangnya, waktu kami tidak lama dan kami harus pulang untuk melanjutkan studi kuliah, kami melaksanakan KKN di Desa Jawik hanya satu bulan, tepat di Bulan Januari 2012.
Ustadz Imed dan teman-teman KKN 2012 seusai acara Maulid Nabi dan pemberian nama Musholla Al-Amin |
Sekitar 3 bulan setelah KKN, saya secara pribadi rindu untuk berkunjung ke Desa Jawik, akhirnya saya menyempatkan berkunjung ke sana seorang diri, tepatnya beberapa hari sebelum Bulan Ramdhan, menginap semalam di sana. Dan pada waktu itu, pembangunan Musholla Al-Amin sudah hampir selesai dan rencana akan digunakan melaksanakan sholat tarawih di Bulan Ramadhan.
Oke, melanjutkan tema pada tulisan ini, pada saat saya berkunjung dan menginap di TPQ Al-Ma'ruf, Ustadz Imed memberikan kabar kepada saya bahwa beliau dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi seorang mudin, kepercayaan itu didapatkan beliau beberapa minggu setelah kami meninggalkan Desa Jawik. Jika dicermati, kepercayaan yang beliau dapatkan dari masyarakat, salah satunya adalah berkah istiqomah membaca Surat Yasin setiap hari bersama para santri Al-Ma'ruf.
Terakhir, menurut berita yang saya dapat dari seorang teman, bahwa pada tahun 2019 ini, ada pembangunan di sebelah Musholla Al-Amin. Saya rasa tentu saja bangunan itu nantinya adalah untuk kepentingan TPQ Al-Ma'ruf dalam memperjuangkan agama.
Dari semua kisah tersebut, pembangunan ruang tempat mengaji TPQ Al-Ma'ruf di depan teras rumah Ustad Imed, pembangunan Musholla Al-Amin untuk tempat mengaji Al-Qur'an, kepercayaan menjadi mudin, dan bangunan baru di sebelah Musholla Al-Amin yang menurut saya akan digunakan untuk kepentingan perjuangan agama dan pendidikan TPQ Al-Ma'ruf, semata-mata bukan dana tidak dikeluarkan oleh Ustadz Imed sepeser pun, ada donatur kaya (seorang haji, saya lupa nama beliau) yang mendukung perjuangan beliau. Tentu saja jika dikaitkan, salah satu sebabnya merupakan berkah dari pembacaan Surat Yasin secara istiqomah setiap hari, pastinya semua itu adalah kehendak Allah SWT.
Catatan Penting :
Hal pokok yang melatarbelakangi kepercayaan yang didapat Ustadz Imed dari masyarakat adalah keikhlasan beliau dalam memperjuangkan agama, adapun berkah istiqomah pembacaan Surat Yasin merupakan pendukung. Karena, perjuangan tanpa didasari keikhlasan hampa, ikhlas adalah ruh dari setiap amal.
Wallahu a'lam bis showab,
Kenangan KKN IAIN Surabaya 2012, di base camp, di rumah Pak Mardjono, bersama dosen pembimbing |
Kenangan jalan-jalan Minggu pagi bersama anak-anak SD Jawik, 2012 |
Kenangan di depan Masjid Babussalam di Desa Jawik, 2012 |
Kenangan di depan SDN Jawik 2012 |
Alm. M. Robit, salah satu teman KKN yang telah mendahului, semoga ia mendapatkan rohmat dan maghfiroh-Nya |
Kenangan main poker bersama di base camp, 2012 |
Neng Sakinah (Neng Ina), putri kedua Ustad Imed, 2012 |
Ustad Imed bersama keluarga, 2019 |