5 Amalan Yang Dilakukan di Malam Rebo Wekasan
5 Amalan Yang Dilakukan di Malam Rebo Wekasan - Rebo Wekasan merupakan istilah yang menunjukkan pentignya melakukan amaliyah-amaliyah syar'i tertentu, sehingga sangat perlu diperhatikan, diingat, dan dijaga karena terkait dengan rahasia yang pernah disebutkan oleh orang-orang ma'rifat yang ahli mukasyafah.
Niat Sholat di Malam Rebo Wekasan
Para ulama' sendiri berbeda pendapat mengenai sholat apa yang harus dilakukan pada Malam Rebo Wekasan. Namun, di sini kita tidak akan membahas tentang seluk beluk perbedaan itu, hanya saja ada 2 macam sholat yang bisa dilakukan, kita bisa memilih yang mana saja
Niat Sholat Lidaf'i Bala' (Sholat untuk menolak bala') :
اُصَلِّى سُنَّةً لِّدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
"Aku sholat sunnah untuk mencegah bala', 2 rakaat karena Allah yang Maha Luhur"
atau Niat Sholat Hajat :
اُصَلِّى سُنَّةً لِّقَضَاءِ الْحَاحَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
"Aku sholat sunnah untuk mendatangkan hajat, 2 rakaat karena Allah yang Maha Luhur".
Waktu Melaksanakan Amalan Malam Rebo Wekasan
Karena Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di Bulan Shafar, maka amalan ini dilakukan pada Malam Rabu terakhir di Bulan Shafar, biasanya setelah sholat Maghrib dan setelah sholat Isya', bahkan ada pula yang dikerjakan di waktu dhuha di hari Rabu.
Fadhilah Melakukan Amalan Malam Rebo Wekasan
Jika amalan ini dilakukan, maka dengan kemuliaan-Nya, Allah SWT akan menjaga dari semua bala' yang diturunkan pada hari itu, tak ada satu bala' yang akan menimpanya sampai satu tahun yang akan datang.
5 Amalan di Malam Rebo Wekasan
Istilah "Rebo Wekasan" merupakan istilah dari orang-orang Jawa dulu dalam menyebut hari Rabu terakhir di Bulan Shafar, Rebo artinya Hari Rabu, Wekasan artinya pungkasan atau akhir. Mengapa demikian ? karena Rebo Wekasan merupakan hari penting yang harus diingat dan dijaga dengan mengerjakan amaliyah tertentu.
1. Melaksanakan Sholat 4 Rakaat di Malam Rebo Wekasan (Direkomendasikan)
Dalam sebuah riwayat, sebagian ahlul mukassyafin (orang-orang yang dibuka mata hatinya oleh Allah SWT sehingga mereka mampu melihat rahasia-rahasia yang tak diketahui orang biasa pada umumnya) menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan sebanyak 320.000 bala' di setiap tahunnya pada Hari Rabu terakhir di Bulan Shafar. Untuk itulah hari Rabu itu disebut Hari Rebo Wekasan, hari Rabu terakhir di Bulan Shafar yang mana turunlah banyak mara bahaya, petaka, penyakit, musibah, dan lain-lain.
Nah, untuk mencegah tertimba bala' tersebut, maka mereka telah melakukan proses eksperimen melalui beberapa amalan. Dan telah terbukti amalan berikut ini mampu mencegah tertimpanya bala' yang diturunkan Allah SWT pada Hari Rabu terkahir di Bulan Shafar, bi'idznillah:
1. Melakukan sholat 4 rokaat (2 salaman), niat bisa dilihat pada point di bawah nanti :
2. Setiap rakaat membaca :
- Surat Fatihah sebanyak 1 kali + Surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali
- Surat Fatihah sebanyak 1 kali + Surat Al-Ikhlas sebanyak 5 kali
- Surat Fatihah sebanyak 1 kali + Surat Al-Falaq sebanyak 1 kali
- Surat Fatihah sebanyak 1 kali + Surat An-Nas sebanyak 1 kali
3. Ditutup dengan doa berikut ini setelah salam :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ يَاشَدِيْدَ الْقُوَى وَيَاشَدِيْدَ الْمِحَالِ يَاعَزِيْزُ يَامَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ يَامُجَمِّلُ يَامُتَفَضِّلُ يَامُنْعِمُ يَامُتَكَرِّمُ يَامَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اَنْتَ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَاَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَاَبِيْهِ وَاُمِّهِ وَبَنِيْهِ، اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يُنْزَلُ فِيْهِ يَاكَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَادَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang sangat kuat, wahai Dzat yang sangat merekadaya, wahai Dzat yang Maha Mulia, Wahai Dzat yang mana hinalah semua makhluk-Mu karena kemuliaan-Mu. Cukupkanlah aku (lindungi aku) dari keburukan semua makhluk-Mu, Wahai Dzat yang memberi kebaikan, wahai Dzat yang memberi kebajikan, wahai Dzat yang memberi anugerah, wahai Dzat yang memberi nikmat, wahai Dzat yang memberi kemuliaan, wahai Dzat yang mana tiada Tuhan selain Engkau, kasihanilah aku dengan rohmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. Ya Allah, dengan berkah rahasia Hasan bin Ali, saudaranya (Husain bin Ali), kakeknya (Nabi SAW), ayahnya (Ali bin Abi Thalib), ibunya (Fatimah binti Rosulullah SAW), dan anak-anaknya (keturunannya), cukupkanlah aku (lindungi aku) dari keburukan hari ini (Hari Rabu terakhir Bulan Shafar) dan apa yang diturunkan di dalamnya, wahai Dzat yang mencukupi kesusahan, wahai Dzat yang menolak bala'-bala'. Maka Allah memeliharamu dari mereka, Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, Allah yang menjaga kita dan sebaik-baik Dzat yang dipasrahi, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung. Dan semoga Allah SWT melimpahkan rohmat ta'dhim dan kesejahteraan kepada Baginda Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya".
Sumber : Kitab Mujarrobat Ad-Dairobi Al-Kabir
Karya : Syekh Ahmad Ad-Dairobi
2. Membaca Surat Yasin di Malam Rebo Wekasan
Selain amaliyah pertama di atas, amaliyah kedua ini juga sudah membudaya di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Adapun tata caranya bisa dilihat sebagaimana berikut ini :
1. Membaca Surat Yasin 1 kali
2. Ketika sampai pada ayat :
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيْمٍ
"(Kepada mereka dikatakan) : "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang" (Yasin : 58).
Diulang-ulang sebanyak 313 yang merupakan isyarat jumlah para rasul.
3. Berdoa dengan doa di bawah ini :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
اَللّٰهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ، إِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالٰى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٓلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim kepada baginda kami, Nabi Muhammad, dengan rahmat ta'dhim yang karena rahmat itu Engkau menyelamatkan kami dari semua keadaan menakutkan (kesulitan) dan mala petaka. Karena rahmat itu, Engkau mendatangkan semua hajat kami. Karena rahmat itu, Engkau mensucikan kami dari semua keburukan. Karena rahmat itu, Engkau mengangkat kami pada derajat yang paling luhur. Dan karena rahmat itu, Engkau menyampaikan kami pada puncak tujuan yang merupakan semua kebaikan di dalam kehidupan dan sesudah kematian.
Ya Allah, hindarkanlah dari kami keburukan sesuatu yang turun dari langit dan sesuatu yang keluar dari dalam bumi. Sesungguhnya Eangkau berkuasa atas segala sesuatu. Dan semoga Allah Ta'ala melimpahkan rahmat ta'dhim dan kesejahteraan kepada baginda kami, Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat Beliau".
4. Berdoa sendiri untuk kebaikan dunia dan akhirat, khususnya agar terhindar dari bala'
Sumber : Kitab Kanzun Najah was Surur
Karya : Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qodir Al-Makiy As-Syafi'i
3. Melaksanakan Sholat 6 Rakaat
Syekh Al-Buni mengatakan di dalam Kitab Al-Firdaus, bahwa Allah SWT menurunkan bala' di Hari Rabu terakhir di Bulan Shafar di antara langit dan bumi, kemudian menyerahkan bala' itu kepada malaikat. Lalu malaikat itu menyerahkan bala' itu kepada seorang wali Quthbul Ghouts, untuk disebarkan ke seluruh alam.
Nah, barang siapa yang ingin selamat dan terhindar dari bala' tersebut selama setahun ke depan, maka lakukan amaliyah ini :
1. Melakukan sholat 6 rakaat dengan 3 salaman (niat bisa dilihat di atas)
2. Pada rakaat pertama, membaca Ayat Kursi setelah Surat Fatihah
3. Pada rakaat ketiga sampai keenam, membaca Surat Ikhlas setelah Surat Fatihah
4. Membaca sholawat seusai sholat
Catatan :
Sholawat yang dibaca bisa sholawat apa saja, lebih lama dan lebih panjang semakin baik. Tetapi direkomendasikan untuk membaca sholawat yang bertema hajat atau penolak kesusahan seperti sholawat nariyah, sholawat munjiyat, dan lain-lain.
5. Membaca doa di bawah ini :
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنٰى، وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ، وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنْ تَحْفَظَنِيْ وَأَنْ تُعَافِيَنِيْ مِنْ بَلَائِكَ، يَا دَافِعَ الْبَلَايَا، يَا مُفَرِّجَ الْهَمِّ، وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ، اِكْشِفْ عَنِّيْ مَا كُتِبَ عَلَيَّ فِيْ هٰذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ، إِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan Asma'ul Husna milik-Mu, dengan kalimat-Mu yang sempurna, dan dengan menghormat pada nabi-Mu, baginda kami, Nabi Muhammad SAW, agar Engkau menjagaku dan menyembuhkanku (menyelamatkanku) dari bala'-Mu, wahai Dzat Yang Menolak Bala', wahai Dzat Yang Mengusir Kesusahan, wahai Dzat yang menghilangkan kegelisahan, hilangkanlah dariku apa yang telah ditulis padaku di dalam tahun ini yang merupakan kesusahan dan kegelisahan, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Dan semoga Allah memberikan rahmat ta'dhim dan kesejahteraan kepada baginda kami, Nabi Muhammad, dan kepada keluarga dan sabahat Beliau dengan kesejahteraan yang sempurna".
Sumber : Kitab Kanzun Najah was Surur
Karya : Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qodir Al-Makiy As-Syafi'i
4. Melaksanakan Sholat 4 Rakaat dan Menulis Ayat-Ayat Sebagai Wifiq (Direkomendasikan)
Amaliyah keempat ini merupakan amaliyah yang lebih baik untuk orang-orang umum dan merupakan alternatif terbaik bagi orang-orang yang memang terhalang tidak bisa melakukan amaliyah di Malam Rebo Wekasan, misalnya wanita yang sedang datang bulan, anak-anak kecil, orang yang sakit, dan lain-lain, sebagaimana telah diuji coba oleh guru dari penulis Kitab Kanzun Najah was Surur
Di dalam Kitab Na'tul Bidayat, dijelaskan cara melakukan amaliyah ini sebagaimana berikut :
1. Kerjakan amaliyah pertama di atas
2. Tulis ayat-ayat di bawah ini di kertas putih dengan tinta pena yang tidak melebur di dalam air dan pastikan masih dalam keadaan berwudlu :
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيْمٍ
"(Kepada mereka dikatakan) : "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang" (Yasin : 58).
سَلَامٌ عَلٰى نُوْحٍ فِى الْعَالَمِيْنَ
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam" (Ash-Shaffat : 79)
سَلَامٌ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ
"(Yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Nabi Ibrahim" (Ash-Shaffat : 109)
سَلَامٌ عَلٰى مُوْسٰى وَهَارُونَ
"(Yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Nabi Musa dan Nabi Harun" (Ash-Shaffat : 120)
سَلَامٌ عَلٰى إِلْ يَاسِيْنَ
"(Yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Nabi Ilyas" (Ash-Shaffat : 130)
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خَالِدِيْنَ
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu, maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya" (Az-Zumar : 73)
مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Untuk mengatur segala urusan, Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar" (Al-Qadr : 4-5)
3. Ayat-ayat yang telah ditulis di dalam kertas itu direndam ke dalam air putih
4. Minum ayat-ayat tersebut, boleh diminum sendiri atau diminumkan kepada orang lain.
Sumber : Kitab Kanzun Najah was Surur
Karya : Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qodir Al-Makiy As-Syafi'i
5. Menulis Wifiq Tsulasi
Amaliyah kelima ini juga bisa menjadi alternatif bagi orang-orang yang tidak bisa melakukan amaliyah pertama, kedua, dan ketiga di atas, yaitu dengan menulis wifiq tsulasi. Wifiq adalah rajah atau jimat yang merupakan doa bil isyarah dengan tulisan ayat-ayat Al-Qur'an. Wifiq ini merupakan doa dengan ayat-ayat yang ada di amaliyah keempat di atas.
Syarat-syarat menulis wifiq ini adalah :
1. Wifiq tsulasi yang harus ditulis :
2. Lebih baik menulis dalam keadaan masih suci (berwudlu)
3. Tulis di kertas putih dengan tinta yang tidak melebur di dalam air
4. Penulisan ayat tanpa harakat dan tanpa titik
5. Rendam ke dalam air putih
6. Minum air tersebut, bisa diminum sendiri atau diminumkan kepada orang lain.
Sumber : Kitab Kanzun Najah was Surur
Karya : Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qodir Al-Makiy As-Syafi'i
Wallahu a'lam bis showab.