Wujud dan Bentuk Sangkakala Malaikat Israfil as
Malaikat Israfil as adalah malaikat yang mendapatkan tugas khusus dari Allah SWT untuk meniup sangkakala kala hari kiamat ditegakkan nanti. Sampai pada hari yang dijanjikan itu tiba, Malaikat Israfil as senantiasa menanti perintah yang akan diberikan kepadanya.
Baca lebih lanjut : Inilah Wujud, Bentuk, dan Kekuatan Malaikat Israfil.
Diriwayatkan bahwa Malaikat Israfil as memondong sangkakala itu di atas pinggang kanannya, sedangkan kepala sangkakala berada tepat di depan mulutnya. Dari waktu ke waktu, ia selalu menanti kapan perintah itu datang
Ketika masa dunia telah mencapai ujungnya, semakin dekatlah sangkakala itu ke wajah Malaikat Israfil as. Dan pada saat hari yang dijanjikan telah tiba, Malaikat Israfil as akan mengumpulkan keempat sayapnya yang dikepakkannya, lekas dia pun meniup sangkakala itu, maka hancurlah semua yang ada di dunia tanpa tersisa satu makhluk pun.
Dijelaskan dalam salah satu riwayat bahwa salah satu dari kedua telapak tangan Malaikat Izrail as ada di bawah bumi dan telapak tangan lainnya ada di atas langit ketujuh. Pada saat sangkakala telah ditiup, dia pun mengambil ruh-ruh semua makhluk yang bernyawa baik di langit maupun di bumi.
Pada hari itu, tidak ada makhluk yang tersisa di bumi kecuali iblis dan tidak makhluk yang tersisa di langit kecuali Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Israfil, Malaikat Izrail, dan Malaikat Hamalatul Arsy (penyangga Arsy). Allah SWT memberikan pengecualian terhadap mereka setelah tiupan sangkakala yang membinasakan segala, sebagaimana telah tersirat di dalam Firman-Nya :
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوَاتِ وَمَنْ فِى الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللّٰهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرٰى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُوْنَ
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)" (Az-Zumar : 68).Baca kisah setelahnya di : Peristiwa Hari Kiamat, Kisah Matinya Sang Pencabut Nyawa.
Wujud dan Bentuk Sangkakala Malaikat Israfil as
Dari berbagai kisah seperti pada pendahuluan posting di atas, dasyatnya kekuatan sangkakala mampu membinasakan semua yang ada di langit dan bumi. Lalu, seperti apakah bentuk dan wujud sangkakala itu sendiri ?
Dalam sebuah riwayat dari Sahabat Abu Hurairah ra, Rosulullah SAW menjelaskan singkat tentang wujud dan bentuk sangkakala Malaikat Israfil as, yang mana penjelasan singkat itu bisa disimpulkan sebagaimana berikut ini :
- Allah SWT telah menciptakan sangkakala yang dipasrahkan kepada Malaikat Israfil as untuk meniupnya kala hari kiamat telah tiba
- Sangkakala itu memiliki 4 cabang yang mana satu cabang berada di timur, satu cabang berada di barat, satu cabang berada di bawah bumi yang paling bawah, dan satu cabang berada di langit ketujuh yang paling atas. Dari sini, menunjukkan bahwa sangkakala itu sangat besar melebihi langit dan bumi, jadi hakekatnya kita semua hidup berada di dalam sangkakala Malaikat Israfil as tanpa disadari.
- Di dalam sangkakala tersebut terdapat pintu-pintu sejumlah ruh-ruh mulai dari awal hingga akhir makhluk yang diciptakan Allah SWT baik di langit maupun di bumi.
- Di dalam sangkakala itu terdapat 70 rumah, satu rumah tempat ruh-ruh para nabi, satu rumah tempat ruh-ruh para malaikat, satu rumah tempat ruh-ruh jin, satu rumah tempat ruh-ruh manusia, satu rumah tempat ruh-ruh syetan, satu rumah tempat ruh-ruh hewan melata, singa, semut, dan seterusnya hingga sampai sempurna 70 golongan makhluk.
- Malaikat Israfil as meletakkan sangkakala itu di mulutnya sambil menanti perintah yang akan ia terima dari Allah SWT. Lalu dia akan meniup sangkakala itu sebanyak 3 kali tiupan, yaitu nafkhotul faz'i (tiupan mengejutkan), nafkhotus sho'qi (tiupan membinasakan), dan nafkhotul ba'tsi (tiupan kebangkitan).
Rosulullah SAW menjawab, "Wahai Khudzaifah, demi Dzat yang mana jiwaku ada pada kekuasaan-Nya, sangkakala ditiup dan tegaklah hari pembalasan, seseorang mengangkat sesuap makanan ke mulutnya lalu dia tidak jadi memakannya, pakaian yang ada dihadapannya untuk dipakai maka dia tidak jadi memakainya, dan kendi (wadah minuman) di atas mulutnya untuk meminum airnya maka dia tidak jadi meminumnya".
Wallahu a'lam bis showab,
Sumber : Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab 20.
Penulis : Imam Abdur Rochim bin Ahmad Al-Qodli
Baca juga :
Tags:
Kisah teladan