7 Orang Yang Mendapat Naungan Arsy di Hari Kiamat
Dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa ketika hari kiamat, hari di mana Allah SWT mengumpulkan para makhluk-Nya di satu tempat yang disebut dengan Padang Mahsyar, matahari didekatkan di atas kepala mereka.
Jelas sudah bahwa pada hari itu keadaan sangatlah panas, bagaimana tidak panas ? sedangkan matahari lebih dekat daripada ketika berada di dunia. Itu adalah hari di mana tidak ada tempat yang dijadikan untuk berteduh dari panasnya matahari.
Namun, di hari kimata itu, ada tujuh orang yang akan mendapatkan naungan tempat berteduh dari panasnya matahari, sebagaimana Nabi SAW bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلِّهُمُ اللّٰهُ فِيْ ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ لَا ظِلَّ اِلَّا ظِلُّهُ : اِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌ نَشَأَ فِيْ عِبَادِةِ اللّٰهِ تَعَالٰى، وَرَجَلَانِ تُحَابَّا فِى اللّٰهِ، وَرَجُلٌ طَلَبْتْهُ اِمْرَأَةٌ ذَا جَمَالٍ فَقَالَ اِنِّيْ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللّٰهَ تَعَالٰى خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ مِنَ الدَّمْعِ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ تَعَالٰى، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِيَمِيْنِهِ فَاَخْفَاهَا عَنْ شِمَالِهِ، وَرَجُلٌ مُعَلِّقٌ قَلْبُهُ بِالْمَسَاجِدِ
"Ada tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di dalam naungan Arsy pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu (pertama) pemimpin yang adil, (kedua) pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Luhur, (ketiga) dua orang yang saling mencintai karena Allah, (keempat) orang laki-laki yang diminta (berzina) oleh wanita yang cantik, lalu laki-laki itu berkata "Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam", (kelima) seorang yang mengingat Allah Yang Maha Luhur di waktu sepi, lalu mengalirkan air matanya karena takut kepada Allah Yang Maha Luhur, (keenam) seseorang yang bershadaqah dengan tangan kanannya, lalu ia menyamarkan dari tangan kirinya (shadaqah sirri), (ketujuh) seseorang yang hatinya digantungkan di dalam masjid-masjid".1. Pemimpin Yang Adil
Seorang pemimpin menerima amanah dan tanggung jawab yang sangat besar. Jika ia mampu melaksanakan amanah dan tanggung jawab secara adil, maka pahala yang didapatkannya pun sangatlah besar. Sebaliknya, jika ia lali dari amanah dan tanggung jawab, maka dosa dan siksa yang diterima juga sangatlah besar.
Baca kisah pemimpin yang adil :
Teladan Untuk Pejabat Pemerintah, Kisah Rosulullah SAW dan Ukasyah bin Muhshin
Kisah Kholifah Umar bin Khattab Mengadili Putranya, Abu Syahmah, Sampai Mati.
2. Pemuda Yang Menghabiskan Waktu Mudanya Untuk Beribadah
Waktu muda merupakan waktu yang bergairah dan produktif, di mana pemuda lebih cenderung pada melakukan apapun demi kepentingan sendiri, bersenang-senang, berfoya-foya, dan lain sebagainya, tanpa memperhitungkan hari depan di akhirat nanti.
Sedangkan waktu tua adalah waktu di mana umur sudah mulai terlihat di atas ujung tombak, ajal pun semakin mendekat. Wajar saja kebanyakan orang baru tersadar untuk mendorong diri menghadap ilahi, dengan memperbanyak ibadah dan dzikir mengingat umurnya semakin menipis, sebagaimana yang digambarkan pada syair berikut : Qod Anshoha, Lirik dan Terjemah Lagu Sholawat.
Namun, ada kemulaian tersendiri bagi pemuda yang mau menghabiskan waktu mudanya untuk meninggalkan maksiat. Ia senantiasa memperbanyak melakukan ibadah, kebiakan, dan kemaslahatan di waktu mudanya. Pemuda demikian itulah yang kelak di akhirat akan mendapatkan tempat berteduh dan naungan Arsy, hari di mana tidak akan ada naungan kecuali naungan Allah SWT.
3. Dua Orang Yang Saling Mencintai Karena Allah SWT
Selanjutnya adalah pertemanan 2 orang yang didasari karena Allah SWT. Nah, karena hubungan itu didasari karena Allah SWT, maka yang terjadi di dalam hubungan pertemanan tersebut hanya kebaikan dan saling berlomba-lomba dalam mencari ridlo dan rahmat Allah SWT.
4. Lelaki Yang Menolak Ajakan Maksiat Dari Seorang Wanita Karena Takut Allah SWT
Hadits di atas menjelaskan balasan bagi orang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita yang cantik untuk melakukan maksiat atau bahkan sampai ke ranah perzinaan, namun ia menolak karena di dalam hatinya takut kepada Allah Yang Maha Mengawasi.
Dalam hadits tersebut, kalimat "wanita" disifati sebagai wanita yang cantik, sifat wanita itu menguatkan makna bahwa lelaki itu juga menginginkan seperti apa yang diinginkan si wanita. Namun lelaki itu menolak karena takut kepada Allah SWT, sebagaimna Nabi Yusuf yang sebenarnya juga menginginkan ajakan kemaksiatan dari Siti Zulaikha, namun beliau menolaknya karena takut kepada Allah SWT.
Baca kisah mengenai poin ini : Sulaiman bin Yasar, Orang Yang Memiliki Derajat Sama Dengan Nabi Yusuf.
5. Seorang Yang Berdzikir di Waktu Sepi Sembari Menangis Karena Takut Allah SWT
Berdzikir dan berdoa di tempat umum yang ramai dengan suara seperti menangis, tentu hal sedemikian itu sangatlah berat terhidarkan hadi unsur-unsur berbau riya' atau ingin dipandang khusyu'. Yang jelas, jika seseorang sedang dalam keadaan sendiri dan sepi, ia berdzikir, bermunajah, dan berdoa kepada Allah SWT hingga tak terasa air matanya bercucuran, semata-mata karena perasaan takut kepada Allah SWT, maka dialah orang yang kelak di hari kiamat akan mendapatkan naungan Arsy.
6. Seorang Yang Bershadaqah Sirri
Orang yang akan mendapatkan tempat berteduh dan naungan Asry di hari kiamat nanti adalah orang yang bershadaqah sirri, yaitu bershadaqah dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya tidak mengetahui. Artinya, ia bershadaqah tanpa diketahui dan memang berniat untuk merahasiakan kebaikannya dari orang lain. Hanya Allah SWT yang mengetahui kebaikan yang telah dia lakukan lewat shadaqah tersebut.
7. Seorang Yang Menggantungkan Hatinya di Dalam Masjid
Orang yang menggantungkan hatinya di masjid adalah orang yang menjadikan masjid sebagai tempat bersandar baginya. Dia selalu pergi ke masjid untuk melakukan adzan, menjaga sholat 5 waktu, dan membaca Al-Qur'an secara istiqomah, semua itu dilakukan semata-mata karena mengharap rohmat Allah SWT dan mencintai rumah-Nya.
Tags:
Religi