Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ
Sebagaimana beberapa kaidah i'lal yang sudah terlewati dalam posting-posting sebelumnya, maka kaidah i'lal yang kesepuluh ini juga tidak jauh berbeda, yaitu diambil dari salah satu kitab kecil yang biasa dikaji di beberapa madrasah diniyah dan pondok pesantren, yaitu Kitab Qawaidul I'lal,
Selengkapnya : Download Kitab Qawaidul I'lal dan Terjemah Lengkap.
Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ
اِذَا اجْتَمَعَ فِيْ كَلِمَةٍ حَرْفَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ اَوْ مُتَقَارِبَانِ فِى الْمَخْرَجِ، يُدْغَمُ الْاَوَّلُ فِى الثَّانِيْ بَعْدَ جَعْلِ الْمُتَقَارِبَيْنِ مِثْلَ الثَّانِيْ لِثِقَلِ الْمُكَرَّرِ، نَحْوُ مَدَّ وَمُدَّ وَاِتَّصَلَ اَصْلُهَا مَدَدَ وَاُمْدُدْ وَاِوْتَصَلَ
Tatkala ada dua huruf dari satu jenis atau keduanya saling berdekatan makhrajnya yang berkumpul di dalam satu kalimat, maka huruf pertama diidghamkan (dimasukkan) ke dalam huruf kedua setelah menjadikan 2 huruf yang berdekatan (makhrajnya) seperti huruf kedua karena beratnya pengulangan. Contoh "مُدَّ", "مَدَّ", dan "اِتَّصَلَ" asalnya adalah "اُمْدُدْ", "مَدَدَ", dan "َاِوْتَصَلَ".
Dari kaidah kesepuluh di atas, hal penting yang perlu digarisbawahi adalah :
- Jika ada 2 huruf yang berkumpul di dalam satu kalimat,
- 2 huruf tersebut sama jenis atau saling mendekati di dalam makhrajnya (baca lebih lanjut : Hukum Bacaan Idgham Serta Contohnya Dalam Ilmu Tajwid).
Maka :
- Jika keduanya adalah sama jenis, di mana huruf pertama bisa berupa huruf mati (disukun) atau hidup (berharakat), maka huruf pertama harus diidghamkan atau dimasukkan ke dalam huruf yang kedua.
- Jika keduanya adalah saling mendekati makhraj, maka huruf pertama harus dijadikan seperti huruf yang kedua untuk memudahkan pengucapan.
Contoh :
Lafadz Asli
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|
مَدَّ
|
مَدَدَ |
مُدَّ
|
اُمْدُدْ |
اِتَّصَلَ
|
اِوْتَصَلَ |
I'lal Lafadz مَدَّ (Madda)
Lafadz مَدَّ asalnya adalah مَدَدَ, mengikuti wazan فَعَلَ.
Pada lafadz مَدَدَ, harakat huruf dal yang pertama harus diganti menjadi sukun, ini demi memberlakukan syarat untuk menjadikan idgham, sehingga menjadi lafadz مَدْدَ.
Berdasarkan kaidah i'lal 10 di atas, pada lafadz مَدْدَ, ada 2 huruf yang sama jenisnya (tunggal jenis), maka huruf dal pertama harus diidghamkan ke huruf dal yang kedua sehingga menjadi lafadz مَدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|
مَدَدَ |
مَدْدَ |
مَدَّ |
I'lal Lafadz مُدَّ (Mudda)
Lafadz مُدَّ asalnya adalah اُمْدُدْ, mengikuti wazan اُفْعُلْ.
Pada lafadz اُمْدُدْ, harakat huruf dal yang pertama harus ditukar pada harakat huruf dal kedua untuk memberlakukan syarat menjadikan idgham, sehingga menjadi lafadz اُمُدْدْ.
Pada lafadz اُمُدْدْ, ada dua huruf dal mati (disukun). Untuk menolak bertemunya 2 huruf mati (disukun), maka huruf dal yang kedua harus diberi harakat, adakalanya :
- Harakat kasrah, harakat yang pantas untuk huruf yang mati adalah harakat kasrah,
- Harakat fathah karena merupakan harakat yang paling ringan
- Harakat dhommah karena mengikuti keadaan perkara yang menghilangkannya
Maka, lafadz tersebut bisa saja dibaca "اُمُدْدَ", "اُمُدْدِ", atau "اُمُدْدُ".
Berdasarkan kaidah 10 di atas, maka huruf dal pertama harus diidghamkan pada huruf dal kedua, sehingga bisa menjadi lafadz "اُمُدَّ", "اُمُدِّ", atau "اُمُدُّ"
Lalu, huruf alif merupakan huruf hamzah washal, jadi harus dibuang dan juga untuk memudahkan pengucapan, sehingga menjadi "مُدَّ", "مُدِّ", atau "مُدُّ".
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan 1
|
Perubahan 2
|
Perubahan 3
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|---|---|
اُمْدُدْ |
اُمُدْدْ |
اُمُدْدَ/اُمُدْدِ/اُمُدْدُ |
اُمُدَّ/اُمُدِّ/اُمُدُّ |
مُدَّ/مُدِّ/مُدُّ |
Adapun untuk i'lal lafadz اِتَّصَلَ akan dijelaskan pada Kaidah I'lal 18.