Ekosistem Blockchain Umi Transfer Instan, Smart Contract, dan Staking yang Menguntungkan
Sejauh ini, lebih dari 7 ribu jenis cryptocurrency dan token digital ada di dunia. Hal ini menyulitkan pihak investor dalam menemukan layanan yang menjanjikan sejak tahap awal pengembangannya, namun investasi pada tahap tersebut dapat memaksimalkan potensi keuntungan yang bisa diraih.
UMI merupakan salah satu layanan terbaru yang mengadopsi berbagai tren terbaru di sektor DeFi dan aset digital. Layanan ini menarik karena ia menawarkan fungsi yang unik dan perencanaan yang jelas. UMI merupakan instrumen moneter universal yang memungkinan penggunanya untuk melakukan transfer finansial dengan cepat dan aman serta memperoleh crypto melalui proses staking yang menguntungkan. Selain itu, UMI merupakan platform blockchain yang telah siap mengeksekusi smart contract, bahkan yang paling kompleks sekalipun. Mari kita pelajari beberapa keunggulan UMI.{1}
{1}Tonton video tentang UMI berikut ini: https://youtu.be/79hUCCRTuEg.
Transaksi
Jaringan UMI mampu mengeksekusi sekitar 4.500 transaksi dalam satu detik. Hal ini tentu melebihi kapasitas dari kebanyakan layanan blockchain yang ada saat ini, termasuk beberapa nama besar seperti Bitcoin atau Ethereum.
UMI Mainnet diluncurkan pada musim panas 2020 dan saat ini terus berkembang. Pada masa yang akan datang, tim UMI berencana untuk meningkatkan jumlah transaksi yang dapat dieksekusi setiap detiknya menjadi 10.000. Hal ini membuat platform UMI hampir menyamai kemampuan transaksi dari berbagai sistem pembayaran besar seperti VISA dan MasterCard. Para pengembang platform ini juga memiliki target jangka panjang, yaitu kemampuan untuk mengeksekusi hingga 1 juta transaksi per detik. Meskipun hal tersebut terdengar terlalu ambisius, namun ada beberapa alasan yang memungkinkan target tersebut dapat dicapai.
Pertama, jaringan UMI beroperasi menggunakan versi konsensus Proof-of-Authority yang telah dikembangkan (mengenai karakteristik konsensus PoA akan kami bahas lebih lanjut dalam artikel ini). Kedua, kemampuan tersebut dapat dicapai melalui optimalisasi bahasa pemrograman, smart contract, serta peralatan seperti Kubernetes. Terakhir, berbagai peningkatan pada jaringan UMI dapat dilakukan lebih cepat dan mudah berdasarkan rencana perubahan pada arsitektur internal dari ekosistemnya.
Fungsi lain yang rencananya akan dimiliki oleh layanan pembayaran ekosistem UMI, yaitu transaksi offline, juga terlihat sangat menjanjikan. Saat berbagai blockchain lain memilih untuk berfokus pada transaksi eksklusif via internet, prosedur transaksi di ekosistem UMI dapat dilakukan tanpa mengakses internet, yaitu dapat dilakukan melalui SMS atau metode komunikasi lainnya. Sebagai contoh, panjang dari sebuah transaksi UMI adalah 150 bita. Itu setara dengan informasi sebesar 1.200 bit. Sementara, ukuran standar sebuah SMS adalah 1.120 bit (140 bita). Itu berarti hanya diperlukan 2 SMS saja untuk dapat melakukan transfer melalui blockchain UMI. Hal ini tentunya sesuai kebutuhan kita, terutama saat kita harus melakukan transfer darurat ketika layanan internet tengah bermasalah. Secara teknis, ekosistem UMI sudah mampu melakukan berbagai transaksi offline tanpa sambungan internet, namun layanan ini belum diluncurkan. Saat ini tim UMI sedang mengembangkan layanan tersebut.
Namun, fitur utama dari blockchain UMI bukanlah kapasitas jaringannya, melainkan ketiadaan biaya layanan. Hal ini dapat terwujud berkat teknologi unik yang digunakan oleh ekosistem UMI serta model ekonomi yang berbeda dari berbagai penyedia layanan cryptocurrency populer lainnya.
Teknologi
Blockchain UMI didasarkan pada teknologi Proof-of-Authority, yaitu sebuah konsep yang diciptakan oleh salah satu penemu Ethereum, Gavin Wood.
Perbedaan antara PoA dan berbagai algoritma Proof-of-Work populer (yang digunakan oleh Bitcoin) atau Proof-of-Stake (yang rencananya akan digunakan oleh Ethereum) adalah jaringan PoA tidak menyediakan tempat bagi para miner dan forger untuk berkompetisi dalam meraih reward maupun membuat blok baru. Pembuatan blok baru, serta pengintegrasian berbagai blok tersebut dengan blockchain, dilakukan oleh berbagai node tepercaya yang disebut sebagai ‘master node’. Dalam jaringan UMI, master node ini merupakan berbagai node yang memenuhi persyaratan kecepatan koneksi yang sangat ketat. Fitur ini meningkatkan kapasitas jaringan secara signifikan.
Namun, konsep awal dari PoA juga memiliki beberapa kekurangan. Model awal PoA mengasumsikan bahwa para pengguna reguler tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi mekanisme operasi sistem karena hanya node tepercaya yang berhak mengkonfirmasi transaksi dan merekamnya dalam blockchain, dan node tersebut biasanya dimiliki oleh satu organisasi atau perusahaan yang terafiliasi. Berbagai faktor ini meningkatkan risiko sentralisasi jaringan yang dapat menghilangkan nilai utama dari cryptocurrency, yaitu desentralisasi. Hal ini juga membuat jaringan tersebut sedikit berbeda dari berbagai sistem pembayaran tradisional yang ada saat ini. Untuk menghindari risiko sentralisasi jaringan, node yang ada di blockchain UMI dibagi menjadi dua tipe - ‘master node’ yang mengintegrasikan blok-blok ke dalam blockchain dan ‘validator node’ yang memvalidasi blok-blok tersebut. Hanya tipe node tertentu yang bisa menjadi master node, termasuk node yang diluncurkan oleh tim UMI serta banyak mitra UMI dari berbagai negara, sementara setiap pengguna dapat meluncurkan validator node. Validator node memantau pekerjaan dari master node. Jika terdapat tindakan mencurigakan yang dilakukan oleh salah satu master node, maka master node jahat tersebut akan dikeluarkan dari sistem secara otomatis.
Selain pembagian tugas antara master node dan validator node, mekanisme yang dirancang untuk mencegah sentralisasi juga direncanakan untuk diimplementasikan dalam sistem UMI pada masa yang akan datang, yaitu integrasi dengan konsensus Proof-of-Stake. Blockchain UMI akan terus beroperasi menggunakan algoritma PoA, namun sistem akan langsung menggantinya dengan konsensus PoS jika terjadi masalah dengan master node. Hal ini dimaksudkan agar sistem jaringan UMI dapat terus beroperasi dan melakukan transaksi meskipun semua master node bahkan berhenti berfungsi. Node PoS sendiri dapat diakses melalui laptop reguler tanpa peralatan komputasi. Setiap pengguna UMI yang sudah menginstal desktop wallet dengan validator node akan dapat meluncurkan node PoS cadangan.
Lebih lanjut, kegiatan staking dilakukan berdasarkan smart contract pada sistem UMI, sehingga para staker tidak perlu menyalakan komputer mereka sepanjang waktu. Berkat staking berdasarkan smart contract, Anda bisa memperoleh koin UMI baru hingga 40% per bulan dalam mode 24 jam. Dengan model ekonomi yang menguntungkan tersebut, UMI mengajak para pengguna untuk bergabung dalam sistemnya. Model ini merupakan salah satu fitur yang memungkinkan UMI tidak menerapkan komisi untuk transfer - para staker tertarik untuk mengembangkan ekosistem tanpa insentif tambahan, seperti komisi.
Smart Contract
Blockchain UMI memungkinkan Anda membuat banyak smart contract multifungsi khusus, termasuk kontrak yang sesuai untuk integrasi ke dalam layanan e-commerce atau untuk peluncuran berbagai organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Hal ini mencakup berbagai layanan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Beberapa pengaplikasian smart contract blockchain UMI:
- Pertukaran dan aplikasi terdesentralisasi;
- Protokol DeFi, termasuk Yield Farming dan peminjaman;
- Toko online;
- Platform crowdfunding;
- Situs judi;
- Platform gaming;
- Program cashback dan bonus;
- dan masih banyak lagi.
Berkat kapasitasnya yang besar, jaringan UMI akan terus memastikan kelancaran operasi dari berbagai proyek DeFi, pertukaran terdesentralisasi (DEX), atau aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang besar, dan pengguna juga tidak akan dikenakan biaya transaksi yang tinggi sebagaimana pernah diterapkan di jaringan Ethereum. Jadi, peluncuran layanan DeFi berbasis sistem UMI ini tidak akan memiliki dampak negatif apapun terhadap pengguna yang hanya menggunakan sistem ini untuk mentransfer uang.