Kaidah I'lal 15, Lafadz مَصُوْنٌ dan Lafadz مَسِيْرٌ
Kaidah i'lal merupakan rumusan-rumusan setiap lafadz Bahasa Arab yang berubah dari lafadz aslinya sebagai bentuk memudahkan pengucapan. Pasalnya, beberapa lafadz asli dalam Bahasa Arab dianggap berat pengucapannya menurut orang-orang Arab. Dan berikut ini adalah kaidah i'lal yang kelima belas sebagaimana termaktub dalam Kitab Qawaidul I'lal.
Selengkapnya : Download Kitab Qawaidul I'lal dan Terjemah Lengkap.
Kaidah I'lal 15, Lafadz مَصُوْنٌ dan Lafadz مَسِيْرٌ
اِنَّ اِسْمَ الْمَفْعُوْلِ اِذَا كَانَ مِنْ مُعْتَلِّ الْعَيْنِ، وَجَبَ حَذْفُ وَاوِ الْمَفْعُوْلِ مِنْهُ عِنْدَ شِيْبَوَيْهِ، نَحْوُ مَصُوْنٌ وَمَسِيْرٌ اَصْلُهُمَا مَصْوُوْنٌ وَمَسْيِيْرٌ
Sesugguhnya jika ada isim maf'ul berasal dari bina' Mu'tal Ain, maka wajib membuang wawu maf'ul darinya menurut Imam Syibawaih. Contoh "مَصُوْنٌ" dan "مَسِيْرٌ" asalnya adalah "مَصْوُوْنٌ" dan "مَسْيُوْرٌ".
Dari rumus kaidah i'lal di atas, maka kita bisa mengetahui bahwa menurut Imam Syibawaih :
- Ada lafadz yang termasuk isim maf'ul
- Lafadz tersebut tergolong bina' mu'tal ain (bina' ajwaf, baik ajwaf wawu ataupun ajwaf ya')
Maka wawu maf'ulnya harus dibuang dikarenakan ada huruf huruf mati (disukun) yang bertemu.
Contohnya adalah :
Lafadz Asli
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|
يُيْسِرُ
|
مَصْوُوْنٌ |
مَسْيُوْرٌ
|
مَسِيْرٌ |
I'lal Lafadz مَصُوْنٌ (Mashunun)
Lafadz مَصُوْنٌ asalnya adalah lafadz مَصْوُوْنٌ mengikuti wazan مَفْعُوْلٌ.
Berdasarkan Kaidah I'lal 2, pada lafadz مَصْوُوْنٌ, ada huruf wawu yang hidup atau berharakat sedangkan huruf sebelumnya adalah huruf shahih yang mati (disukun), maka harakat huruf wawu harus ditukar pada harakat huruf sebelumnya untuk memudahkan pengucapan, sehingga menjadi lafadz مَصُوْوْنٌ.
Baca kaidah i'lal 2 : Kaidah I'lal 2, Lafadz يَقُوْمُ dan Lafadz يَبِيْعُ.
Berdasarkan Kaidah I'lal 15 di atas, pada lafadz مَصُوْوْنٌ, ada dua huruf mati (disukun) yang bertemu yaitu huruf wawu pada ain maf'ul dan huruf wawu pada wawu maf'ul. Menurut Imam Syibawaih, untuk menolak beratnya pengucapan, maka wawu maf'ul (huruf wawu) harus dibuang sehingga menjadi lafadz مَصُوْنٌ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan I'lal 1
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|
مَصْوُوْنٌ
|
مَصُوْوْنٌ |
مَصُوْنٌ |
I'lal Lafadz مَسِيْرٌ (Masirun)
Lafadz مَسِيْرٌ asalnya adalah lafadz مَسْيُوْرٌ mengikuti wazan مَفْعُوْلٌ.
Berdasarkan Kaidah I'lal 2, pada lafadz مَسْيُوْرٌ, ada huruf ya' yang hidup atau berharakat sedangkan huruf sebelumnya adalah huruf shahih yang mati (disukun), maka harakat huruf ya' harus ditukar pada harakat huruf sebelumnya untuk memudahkan pengucapan, sehingga menjadi lafadz مَسُيْوْرٌ.
Baca kaidah i'lal 2 : Kaidah I'lal 2, Lafadz يَقُوْمُ dan Lafadz يَبِيْعُ.
Berdasarkan Kaidah I'lal 15 di atas, pada lafadz مَسُيْوْرٌ, ada dua huruf mati (disukun) yang bertemu yaitu huruf ya' pada ain maf'ul dan huruf wawu pada wawu maf'ul. Menurut Imam Syibawaih, untuk menolak beratnya pengucapan, maka huruf wawu maf'ul (huruf wawu) harus dibuang sehingga menjadi lafadz مَسُيْرٌ.
Lalu, huruf sin (س) dikasrah untuk menshakan dan menyesuaikan dengan huruf ya' yang mati (disukun), sehingga menjadi lafadz مَسِيْرٌ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan I'lal 1
|
Perubahan I'lal 2
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|---|
مَسْيُوْرٌ
|
مَسُيْوْرٌ |
مَسُيْرٌ |
مَسِيْرٌ |