Kaidah I'lal 18, Lafadz اِتَّصَلَ dan Lafadz اِتَّخَذَ
Dalam Kitab Qawa'idul I'lal, kaidah ke-18 ini diketahui masih berkait dengan fa' fi'il pada wazan "اِفْتَعَلَ" dan sifat huruf hijaiyyah yaitu Jahr dan Hams.
Baca juga : Download Kitab Qawaidul I'lal dan Terjemah Lengkap.
Kaidah I'lal 18, Lafadz اِتَّصَلَ, Lafadz اِتَّسَرَ, Lafadz اِثَّغَرَ
اِذَا كَانَ فَاءُ اِفْتَعَلَ وَاوًا اَوْ يَاءً اَوْ ثَاءً، قُلِبَتْ فَاؤُهُ تَاءً لِعُسْرِ النُّطْقِ بِحَرْفِ اللَّيْنِ السَّاكِنِ لِمَا بَيْنَهُمَا مِنْ مُقَارَبَةِ الْمَخْرَجِ وَمُنَافَاةِ الْوَصْفِ لِاَنَّ حَرْفَ اللَّيْنِ مَجْهُوْرَةٌ وَالتَّاءَ مَهْمُوْسَةٌ، نَحْوُ اِتَّصَلَ، اِتَّسَرَ، وَاِثَّغَرَ، اَصْلُهَا اِوْتَصَلَ، وَاِيْتَسَرَ، وَاِثْتَغَرَ
Tatkala ada fa' (ف) fi'il dari wazan "اِفْتَعَلَ" berupa huruf wawu (و), ya' (ي), atau za' (ث), maka fa' fi'il itu dibalik menjadi huruf ta' karena beratnya pengucapan huruf lain yang mati, karena di antara keduanya (ta' dan fa') ada kedekatan makhraj dan tidak adanya sifat (yang sama), huruf lain adalh huruf yang memiliki sifat jahr (keras atau jelas) sedangkan huruf ta' adalah huruf yang memiliki hams (mendesis). Contoh "اِتَّسَرَ", "اِتَّصَلَ", dan "اِثَّغَرَ" asalnya adalah "اِيْتَسَرَ", "اِوْتَصَلَ", dan "اِثْتَغَرَ".
Berdasarkan kaidah di atas, kesimpulan yang bisa dibuat dalam menekankan proses i'lal adalah :
Jika ada sebuah lafadz dari wazan "اِفْتَعَلَ" yang fa' (ف) fi'ilnya berupa huruf wawu (و), ya' (ي), atau tsa' (ث).
Maka ketiga huruf itu harus diganti menjadi huruf ta' (ت). Contoh dari kaidah ini :
Lafadz Asli
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|
اِوْتَصَلَ
|
اِتَّصَلَ |
اِيْتَسَرَ
|
اِتَّسَرَ |
اِثْتَغَرَ
|
اِثَّغَرَ |
_______________________________________
Untuk menjelaskan kaidah i'lal 18 di atas, di sini akan dibagi menjadi 2 poin penjelasan karena keduanya cukup berbeda.
1. Jika Fa' (ف) Fi'ilnya Berupa Huruf Wawu (و) atau Huruf Ya' (ي)
Adapun jika fa' fi'ilnya berupa huruf wawu (و) atau huruf ya' (ي) yang mana keduanya adalah huruf-huruf mad layin, maka keduanya tetap harus diganti menjadi huruf ta' (ت). Hal ini dikarenakan pengucapan huruf ta' (ت) sesuai wazan "اِفْتَعَلَ" sesudah ketiga huruf itu dirasa cukup berat. Adapun yang menjadikan berat adalah karena ketiga huruf itu dan huruf ta' (ت) sesuai wazan "اِفْتَعَلَ" saling berdekatan mahraj sedangkan berbeda sifat.
Kita tahu bahwa bahwa huruf mad layin (و dan ي) merupakan salah satu huruf yang disifati dengan sifat jahr (keras atau terang), sedangkan huruf ta' (ت) merupakan salah satu huruf yang disifati dengan sifat hams (mendesis).
Baca lebih lanjut :
Pengertian dan Macam-Macam Sifat Mutadladah (Sifat Yang Berlawanan)
Hukum Bacaan Mad Lain dan Contoh Lengkap.
Lihat dua i'lal pada contoh di bawah ini yaitu lafadz "اِتَّصَلَ" dan lafadz "اِتَّسَرَ".
I'lal Lafadz اِتَّصَلَ (Ittashala)
Lafadz "اِتَّصَلَ" asalnya adalah lafadz "اِوْتَصَلَ" mengikuti wazan "اِفْتَعَلَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 18 di atas, pada lafadz "اِوْتَصَلَ", fa' (ف) fi'ilnya berupa huruf wawu (و), maka huruf wawu (و) harus diganti menjadi huruf ta' (ت), alasannya seperti di atas. Jadi, perubahan menjadi lafadz "اِتْتَصَلَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 10, pada lafadz "اِتْتَصَلَ", ada 2 huruf yang sesama jenis, yaitu 2 huruf ta' (ت), maka ta' (ت) pertama harus dimasukkan ke dalam huruf ta' (ت) kedua, sehingga menjadi lafadz "اِتَّصَلَ".
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan 1
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|
اِوْتَصَلَ
|
اِتْتَصَلَ
|
اِتَّصَلَ |
I'lal Lafadz اِتَّسَرَ (Ittasara)
Lafadz "اِتَّسَرَ" asalnya adalah lafadz "اِيْتَسَرَ" mengikuti wazan "اِفْتَعَلَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 18 di atas, pada lafadz "اِيْتَسَرَ", fa' (ف) fi'ilnya berupa huruf ya' (ي), maka huruf ya' (ي) harus diganti menjadi huruf ta' (ت), alasannya seperti di atas. Jadi, perubahan menjadi lafadz "اِتْتَسَرَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 10, pada lafadz "اِتْتَسَرَ", ada 2 huruf yang sesama jenis, yaitu 2 huruf ta' (ت), maka ta' (ت) pertama harus dimasukkan ke dalam huruf ta' (ت) kedua, sehingga menjadi lafadz "اِتَّسَرَ".
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan 1
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|
اِيْتَسَرَ
|
اِتْتَسَرَ
|
اِتَّسَرَ |
2. Jika Fa' (ف) Fi'ilnya Berupa Huruf Tsa' (ث)
Adapun jika fa' fi'ilnya berupa huruf tsa' (ث), maka di sini ada ada tambahan rumusan dan kaidah sebagai berikut ini :
وَاِنْ كَانَ ثَاءً يَجُوْزُ قَلْبُ تَاءِ اِفْتَعَلَ ثَاءً لِاتِّحَادِهِمَا فِي الْمَهْمُوْسِيَّةِ، نَحْوُ اِثَّغَرَ اَصْلُهُ اِثْتَغَرَ
Dan jika fa' fi'il tadi berupa huruf tsa' “ث”, maka boleh membalik ta' fi'il dari wazan "اِفْتَعَلَ" menjadi huruf tsa' “ث” karena keduanya (ta' dan tsa') tergabung di dalam huruf yang memiliki sifat hams (mendesis), contoh "اِثَّغَرَ" asalnya adalah "اِثْتَغَرَ""
I'lal Lafadz اِثَّغَرَ (Its'tsagara)
Lafadz "اِثَّغَرَ" asalnya adalah lafadz "اِثْتَغَرَ" mengikuti wazan "اِفْتَعَلَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 18 di atas, pada lafadz "اِثْتَغَرَ", fa' (ف) fi'ilnya berupa huruf tsa' (ث), maka huruf ta' (ت) harus diganti menjadi huruf tsa' (ث), alasannya seperti di atas. Jadi, perubahan menjadi lafadz "اِثْثَغَرَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 10, pada lafadz "اِثْثَغَرَ", ada 2 huruf yang sesama jenis, yaitu 2 huruf tsa' (ث), maka tsa' (ث) pertama harus dimasukkan ke dalam huruf tsa' (ث) kedua, sehingga menjadi lafadz "اِثَّغَرَ".
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan 1
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|
اِثْتَغَرَ
|
اِثْثَغَرَ
|
اِثَّغَرَ |
_______________________________________
I'lal Lafadz اِتَّخَذَ (Ittakhodza)
Lafadz "اِتَّخَذَ" asalnya adalah lafadz "اِئْتَخَذَ" mengikuti wazan "اِفْتَعَلَ".
Berdasarkan Kiadah I'lal 11, pada lafadz "اِئْتَخَذَ", ada 2 huruf hamzah (ء) yang bertemu dalam satu kalimat, sedangkan huruf hamzah (ء) kedua adalah mati, maka huruf hamzah (ء) pertama harus diganti menjadi huruf ya' (ي), ini karena hamzah pertama berharakat kasrah), sehingga menjadi lafadz "اِيْتَخَذَ".
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 11, Lafadz اٰمَنَ, Lafadz اُوْمُلْ, dan Lafadz اِيْدَمْ.
Berdasarkan Kaidah I'lal 18 di atas, pada lafadz "اِيْتَخَذَ", fa' (ف) fi'ilnya berupa huruf ya' (ي), maka huruf ya' (ي) harus diganti menjadi huruf ta' (ت), alasannya seperti di atas. Jadi, perubahan menjadi lafadz "اِتْتَخَذَ".
Berdasarkan Kaidah I'lal 10, pada lafadz "اِتْتَخَذَ", ada 2 huruf yang sesama jenis, yaitu 2 huruf ta' (ت), maka ta' (ت) pertama harus dimasukkan ke dalam huruf ta' (ت) kedua, sehingga menjadi lafadz "اِتَّخَذَ".
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan 1
|
Perubahan 2
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|---|
اِئْتَخَذَ
|
اِيْتَخَذَ
|
اِتْتَخَذَ
|
اِتَّخَذَ |