Mengenal Sifat dan Karakter Bidadari Surga
Bidadari merupakan makhluk yang indah mempesona yang diperuntukkan untuk orang-orang mukmin di surga kelak. Demikian juga, meyakini adanya bidadari sebagai wujud kenikmatan surga merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Pasalanya, keberadaan bidadari memang sudah banyak disinggung di dalam Al-Qur'an, hadits, dan maqolah ulama'.
Baca juga : 15 Sifat dan Karakter Penghuni Surga.
Sifat dan Karakteristik Bidadari Surga
Dalam bahasa Al-Qur'an, bidadari lebih akrab dikenal dengan istilah "حُوْرٍ عِيْنٍ" (Hurin In) yang artinya bidadari yang cantik bermata jeli. Lalu, kecantikan dan keindahan bidadari bisa digambarkan dari sifat dan karakteristiknya seperti di bawah ini :
1. Bidadari Surga Diciptakan Dari Apa ?
Adapun penciptaan bidadari surga, maka dalam hal ini banyak ulama' berbeda pendapat :
Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 43, dijelaskan :
فيها ازواج مطهرة من الحور العين، خلقهن اللّٰه تعالى من نور
"Di dalam surga terdapat istri-istri yang suci dari golongan bidadari, Allah Ta'ala menciptakan mereka dari cahaya".
Sedangkan dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 45, dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan wajah bidadari dari 4 warna yaitu putih, hijau, kuning, dan merah, kedua tangannya dari za'faran, misik (kasturi), anbar, dan kapur, rambutnya dari sutera, jari-jari kedua kaki sampai kedua lututnya dari zafran dan wewangian, kedua lututnya sampai payudaranya dari misik, payudara sampai lehernya dari anbar, dan leher sampai kepala dari kapur.
Dalam kitab dan bab yang sama, Kitab Daqoiqul Akhbar bab 45, juga dijelaskan bahwa ada bidadari yang diciptakan dari misik, kapur, anbar, zafran. Tanahnya diolah dan dicampur dengan "maul hayah" (air kehidupan).
Dalam khobar lain dijelaskan bahwa bidadari diciptakan dari tanah surga yang bersifat nuriyyah (bersinar). Dalam khobar lain dijelaskan bahwa bidadari diciptakan dari Nur Wujud Fathimah Yang Suci. Dan dalam khobar lain dijelaskan bidadari diciptakan dari tanah.
Namun, jika semua khobar-khobar tersebut dikumpulkan, maka seakan-akan itu sebagian khobar-khobar itu mengisyaratkan pada penciptaan sebagian bidadari dan sebagian lainnya mengisyaratkan penciptaan bidadari secara umum, wallahu a'lam.
2. Bidadari Itu Indah Seolah Transparan
Allah SWT berfirman :
كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوْتُ وَالْمَرْجَانُ
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan" (Ar-Rahman : 58).
Dalam ayat tersebut, bidadari surga disifati dengan batu yaqut dan marjan. Tentu ini menunjukkan bahwa bidadari memang sangatlah indah, cantik, dan mempesona. Bahkan, saking indahnya bidadari, dijelaskan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Maimun di dalam Tafsir At-Thabari :
إِنَّ الْمَرْأَةَ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ لَتَلْبِسُ سَبْعِيْنَ حُلَّةٍ، فَيُرَى مُخُّ سَاقِهَا كَمَا يُرَى الشَّرَابُ الْأَحْمَرِ فِى الزُّجَاجَةِ الْبَيْضَاءِ
"Sesungguhnya wanita dari golongan bidadari, mengenakan 70 pakaian (gaun indah), lalu sum-sum betisnya dapat dilihat sebagaimana minuman berwarna merah dapat dilihat di kaca putih"
Sedangkan di dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 43, dijelaskan :
يرى مخّ ساقها من وراء لحمها وعظمها وجلدها كما يرى الشراب الاحمر من الزجاج الاخضر والشراب الاحمر من الزجاج الابيض، رؤسهنّ مكلّلة بالدرّ مرصعة باليواقيت
"Terlihat sum-sum betisnya dari belakang daging, tulang, dan kulitnya, sebagaimana minuman berwarna merah terlihat dari luar kaca hijau dan minuman berwarna merah dari luar kaca putih. Kepada mereka (para bidadari) dimahkotai dengan mutiara, ditempeli dengan batu-batu yaqut".
3. Bidadari Itu Setia
Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwa bidadari surga sangat merindukan pemiliknya atau penghuni surga yang akan menjadi suaminya. Dan para bidadari itu adalah wanita-wanita surga yang setia, sebagaimana dalam Firman Allah SWT :
فِيْهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya" (Ar-Rahman : 56).
Dalam beberapa penafsiran, seperti pada Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir At-Thabari, Tafsir Jalalain, dan lain-lainnya, dijelasnkan bahwa kalimat "menundukkan pandangan" dimaksudkan bahwa bidadari tidak akan melihat, melirik, dan memandang, kecuali hanya pada suaminya (baik dari golongan manusia maupun jin). Apalagi sampai selingkuh, karena para bidadari akan menolak penghuni surga selain suaminya sendiri.
4. Bidadari Itu Sifatnya Selalu 100% Perawan
Allah SWT berfirman :
لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
"Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin". (Ar-Rahman : 56).
Dalam Kitab Tafsir At-Thabari dijelaskan bahwa lafadz "الطمث" diartikan sebagai membedah darah keperawanan setelah menikah. Artinya, pada bidadari belum pernah terjamah sekalipun oleh bangsa manusia maupun bangsa jin alias 100% perawan.
Sedangkan dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 43 dijelaskan :
كلّما اصابها زوجها وجدها بكرا
"Setiap kali suami bidadari menggaulinya, maka ia akan mendapatinya dalam keadaan masih perawan".
Artinya, seberapa banyak para penghuni surga menggauli para bidadari, maka para biadadari itu masih 100% perawan.
4. Bidadari Mengenakan 70 Gaun Indah Yang Lebih Ringan Daripada Sehelai Rambut
Yang jelas, semua pakaian-pakaian surga sangat indah, tak hanya pakaian para penghuni surga saja, tetapi juga pakaian para bidadari. Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 43 dijelaskan :
وعليها سبعون حلة وكل حلة لها لون حملها أخفّ من شعرة فى بدنها
"Bidadari mengenakan 70 pakaian (gaun indah), setiap pakaian baginya terdapat satu warna, dan mengenakan pakaian itu lebih ringan daripada sehelai rambut di badannya".
5. Ludah Bidadari Sangat Wangi
Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar Bab 45 dijelaskan :
ولو بزقت بزقة فى الدنيا لصارت مسكا
"Kalau biadadari meludah dengan sekali ludah di dunia, maka ludah itu akan menjadi misik"
ولو بزقت فى البحر بزقة لعذب ماء البحر من ريقها
"Dan kalau bidadari itu meludah di laut dengan sekali ludah, maka jadilah tawar air laut karena bau wangi ludahnya"
Sedangkan dalam Kitab Sulwatul Arifin bab Ruktaullah wa Syajaratul Yaqin, karya Imam Ghozali, dijelaskan :
ولو بزقت بزقة فى الدنيا لصارت مسكا الى يوم القيامة ولا بحرا الّا عذب
"Dan kalau bidadari meludah dengan sekali ludah di dunia, maka ludah itu akan menjadi misik sampai hari kiamat dan tidaklah (meludah) di laut kecuali laut akan menjadi tawar".
7. Di Dada Bidadari Tertulis Nama Suaminya
Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 45 dan Kitab Sulwatul Arifin bab Ruktaullah wa Syajaratul Yaqin (karya Imam Ghozali), diulaskan :
مكتوب في صدرها إسم زوجها وإسم من أسماء اللّٰه تعالى
"Tertulis di dadanya (bidadari) nama suaminya dan satu nama dari nama-nama Allah Ta'ala".
8. Bidadari Memakai 10 Cincin dan 10 Gelang
Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 45 dan Kitab Sulwatul Arifin bab Ruktaullah wa Syajaratul Yaqin (karya Imam Ghozali), diulaskan :
في كلّ يد من يديها عشرة أسورة من ذهب وفي أصابعها عشرة خواتم وفى رجليها عشرة خلاخل من الجوهر واللؤلؤ
"Di setiap tangan dari kedua tangannya (bidadari) ada 10 gelang emas, di jari-jarinya terdapat 10 cincin, dan di kedua kakinya terdapat 10 gelang kaki dari permata dan lu'luk (mutiara)".
9. Mengenal Bidadari Bernama Aina
Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 45, ada sebuah riwayat dari Sahabat Ibnu Abaas ra. Di dalam surga ada bidadari yang bernama "Aina". Ia diciptakan Allah SWT dari 4 unsur yaitu misik, kapur, anbar, dan zafran yang mana tanahnya dicampur dengan "maul hayah" (air kehidupan). Tertulis tepat di bawah lehernya (di atas dadanya) :
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ مِثْلِيْ فَلْيَعْمَلْ بِطَاعَةِ رَبِّهِ
"Barang siapa yang mencintai (menginginkan) bidadari sepertiku menjadi miliknya, maka hendaklah ia melakukan amal dengan ketaatan pada Tuhannya".
10. Malaikat Jibril Pernah Terpesona Oleh Senyum Bidadari
Adapun penjelasan mengenai poin ini, maka bisa dibaca pada posting tersendiri : Kisah Malaikat Jibril Terpesona Senyum Bidadari.
Wallahu a'lam bis showab,