11 Penyebab Umum Terjadi Perceraian Rumah Tangga
11 Penyebab Umum Terjadi Perceraian Rumah Tangga - Masalah perceraian rumah tangga adalah hal yang kerap terjadi di masyarakat, bukan hanya terjadi di kalangan artis tetapi juga di kalangan masyarakat biasa. Masalah perceraian rumah tangga seharusnya menjadi masalah yang serius dalam sebuah ikatan keluarga, ini tidak boleh diremehkan.
Dampak dari perceraian rumah tangga bukan hanya melibatkan kedua belah pihak, suami dan istri, tetapi juga anak-anak dan keluarga, baik keluarga dekat maupun keluarga jauh. Pasalnya, tak jarang pula bahwa keluarga dari kedua belah pihak menjadi tak lagi harmonis dan rukun, bahkan sampai terjadi permusuhan dan rasa dendam.
Masalah perceraian rumah tangga tak hanya terjadi pada pasangan yang baru saja menikah, tetapi bisa juga terjadi pada pasangan yang sudah lama membangun rumah tangga. Berikut adalah penyebab umum terjadinya perceraian rumah tangga :
1. Masalah Ekonomi Bisa Memicu Terjadinya Perceraian Rumah Tangga
Hidup dalam kekurangan membutuhkan kesabaran yang besar, banyak orang yang tidak kuasa bertahan dalam kekurangan, khususnya wanita. Ingatlah bahwa syarat utama untuk menjalin pernikahan adalah mempunyai pekerjaan layak dan ekonomi yang cukup. Jika keadaan ekonomi dalam rumah tangga semakin menipis, tentu akan menyebabkan banyak masalah baru sehingga menimbulkan cek-cok antara suami istri.
2. Kurangnya Komunikasi Aktif
Komunikasi pasif antara suami dan istri juga sering menimbulkan masalah yang merujuk pada perceraian. Banyak perceraian terjadi di masyarakat karena kurangnya komunikasi antara suami dan istri. Jalan utama untuk mengatasi komunikasi pasif adalah mencoba untuk melakukan komunikasi aktif dan bersifat terbuka.
3. Mencoloknya Perbedaan Antara Kedua Pasangan
Sering kali sebuah perbedaan menyebabkan seseorang melepas hubungan dengan orang lain tanpa tolerasi terlebih dahulu. Seharusnya perbedaan menjadikan seseorang mengerti kekurangan antar satu dengan lainnya dan mewujudkan solusi untuk bersatu dan saling mengisi, bukan menjadikan perpisahan dan perpecahan. Contog perbedaan dalam masalah pernikahan bisa seperti :
- Perbedaan faham dan keyakinan
- Perbedaan ide dan pemikiran
- Perbedaan status sosial dari masing-masing keluarga (kaya dan miskin)
- Dan lain-lain
4. Kurang Adanya Konsekuensi Terhadap Tanggung Jawab Dalam Berkeluarga
Menikah adalah sebuah konsekuensi untuk saling setia, saling mencintai, saling menyayangi, bertanggung jawab, saling menjaga, dan saling menghargai. Jika rasa konsekuensi ini hilang, maka sangat mudah terjadi perceraian. Contoh tindak tidak konsekuensi dalam pernikahan adalah :
- Suami mengabaikan tanggung jawab untuk mencari nafkah
- Istri tidak menjaga kehormatan dan martabat keluarga
- Dan lain-lain
5. Adanya Pihak Ketiga (Perselingkuhan)
Selingkuh adalah sebuah penghianatan dalam rumah tangga. Semua orang tidak menginginkan orang yang dicintai melakukan perselingkuhan kepada orang lain. Tentu saja hal ini menyebabkan luka dalam yang membekas di hati. Luka karena merea dihianati akan menyebabkan keputusan dini tanpa pertimbangan terlebih dahulu, yaitu perceraian.
Baca juga : Waspada, Media Sosial Merusak Hubungan Rumah Tangga Anda.
6. Masalah Nafkah Batin Bisa Jadi Penyebab Perceraian Rumah Tangga
Nafkah batin atau seks adalah salah satu alasan penting mengapa seseorang melangsungkan pernikahan. Selain kebutuhan dhohir, kebutuhan batin pun harus terpenuhi agar keutuhan rumah tangga tetap terjaga. Terkadang ketidakpuasan dalam nafkah batin menyebabkan seseorang melakukan perselingkuhan, dan tentu titik fatal dari masalah ini adalah perceraian.
7. Kesibukan Pekerjaan Yang Terlalu Berlebihan Dapat Memicu Perceraian Rumah Tangga
Sibuk bekerja membuat kedua pihak (suami dan istri) jarang melakukan komunikasi aktif. Aktifitas pekerjaan yang berlebihan membuat lelah, saat pulang bekerja keduanya mungkin akan menghabiskan waktu untuk istirahat. Keadaan seperti ini tentunya sangat tidak harmonis, apalagi ketika beban pekerjaan semakin bertambah dan menumpuk. Beban pikiran karena pekerjaan terkadang membuat keduanya mudah emosi sehingga menimbulkan pertengkaran.
8. Kurangnya Perhatian Pada Pasangan
Manusia memiliki watak senang diperhatikan, diakui, dicintai, dan disayangi. Jika dalam keluarga salah satu pasangan mendapatkan perhatian kurang, maka bunga kemesraan dalam rumah tangga pun akan layu. Dan tentu saja hal ini bisa memperbesar peluang perceraian antara keduanya.
9. Kurang Adanya Keterbukaan dan Saling Curiga
Mencurigai pasangan adalah sebuah penyakit yang harus diobati karena ini akan menimbulkan prasangka buruk, menuduh, dan fitnah dalam keluarga. Sifat ini biasanya dimiliki oleh pasangan yang protektif.
10. Sering Terjadi Pertengkaran Kecil
Pertengkaran dalam rumah tangga pasti dialami oleh banyak orang. Pertengkaran kecil sebaiknya tidak dianggap remeh, apalagi jika watak keduanya (suami dan istri) mudah tersinggung dan sulit untuk berdamai, tentu ini akan sangat mudah untuk mengeluarkan kata-kata yang bernada perceraian. Jika pertengkaran suami istri sering terjadi, maka akan sangat mudah mereka untuk bercerai.
11. Intimidasi dan Tindak Kekerasan
Intimidasi atau perkataan kasar yang dilontarkan oleh suami kepada istri dapat mematikan keharmonisan dalam rumah tangga, apalagi jika sampai terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Seorang istri adalah manusia yang mempunyai perasaan dan hati, intimidasi dan kekerasan akan membuatnya lebih memilih memutuskan hubungan perkawinan daripada bertahan.
Baca tips mencegah perceraian rumah tangga : Tips Mencegah Terjadinya Perceraian Dalam Rumah Tangga.
