Anjuran Membaca Surat Tertentu di Malam Jum’at

Anjuran Membaca Surat Tertentu di Malam Jum’at – Dalam realita yang tengah beredar di media sosial, sebagian ustadz menerangkan mengenai kemakruhan bahkan keharaman membaca surat-surat tertentu di malam Jum’at. Mereka menyatakan itu adalah bagian dari bid’ah yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tidak ada dalil mengenai anjuran mengkhususkan membaca surat Al-Qur’an tertentu di malam Jum’at, seperti yang mereka katakan.

Opini tersebut merupakan upaya penggiringan agar masyarakat muslim, terutama masyarakat awam, tidak melakukannya. Secara tidak langsung, opini tersebut juga menyalahi amaliyah yang tengah membudaya dalam masyarakat Nahdliyyin, seperti yasinan dan sebagainya. Padahal, budaya membaca Surat Yasin tidak dilakukan kecuali memang pernah diajarkan oleh para ulama’ dan kyai dulu.

Alasan larangan mengkhususkan membaca surat-surat tertentu, seperti Surat Yasin, adalah alasan yang kurang tepat. Sekarang, pertanyaannya adalah apakah ada dalil atau dasar yang menyebutkan Rasulullah SAW menganjurkan membaca surat Al-Qur’an tertentu?. Tentu saja ada, hadits-hadits tersebut menyebutkan anjuran membaca surat-surat tertentu di malam Jum’at. Bahkan, tidak hanya satu surat yang disebutkan, tetapi beberapa surat dalam riwayat yang berbeda.

Anjuran Membaca Surat Tertentu di Malam Jum’at


Dasar Sunnah Membaca Surat-Surat Tertentu di Malam Jum’at

Pada dasarnya, malam Jum’at adalah bagian dari hari Jum’at. Ada banyak keutamaan hari Jum’at yang patut kita tahu. Kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an, membaca sholawat, berdzikir, dan sebagainya, baik di malam Jum’at maupun di hari Jum’at. Itu merupakan upaya yang seharusnya kita kerjakan sebagai bentuk memuliakan hari yang istimewa tersebut.

Berkaitan dengan pernyataan larangan mengkhususkan membaca surat tertentu di malam jum’at, tentu ada argumen bantahan. Ada beberapa riwayat yang menyebutkan mengenai anjuran untuk membaca beberapa surat, seperti Surat Yasin, Surat Al-Kahfi, Surat Al-Baqarah, dan lain-lain.


1. Anjuran Membaca Surat Yasin di Malam Jum’at

Pertama yang saya ulas di sini adalah anjuran untuk membaca Surat Yasin di malam Jum’at. Membaca Surat Yasin telah menjadi amaliyah yang melekat dan membudaya di dalam masyarakat Nahdliyyin. Adapun dasar dan dalil anjuran membaca Surat Yasin yang dilakukan di malam Jum’at adalah seperti berkut.

مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ حٰمٓ الدُّخَانِ وَيٰسٓ أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ

"Barang siapa membaca Hamim, Surat Ad-Dukhan dan Surat Yasin di Malam Jum'at, maka ia diampuni dosanya sampai di pagi hari".

مَنْ قَرَأَ يٰسٓ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ غُفِرَ لَهُ

"Barang siapa yang membaca Surat Yasin di Malam Jum'at, maka diampuni dosanya".

Ketiga riwayat yang menyebutkan kesunnahan untuk membaca Surat Yasin di malam Jum’at di atas, dapat dilihat di dalam Kitab Nurul Lum’ah (kekhususan 61) karya Imam As-Suyuthi. Adapun dasar lain yang menyebutkan hal sama adalah tukilan di dalam Kitab Fadhailul Qur’an karya Imam Abu Dawud:

مَنْ قَرَأَ يٰسٓ وَالصَّافَّاتِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثُمَّ سَأَلَ اللّٰهَ أَعْطَاهُ سُؤْلَهُ

“Barang siapa membaca Surat Yasin dan Surat As-Shaffat di hari Jum’at, kemudian ia meminta kepada Allah SWT, maka Dia akan memberikan permintaannya”.

اِقْرَءُوْا يٰسٓ عَلٰى مَوْتَاكُمْ

“Bacalah surat Yasin pada orang-orang mati kalian”.

Riwayat terakhir ini ditukil dari Kitab Musnad At-Thayalisi dari riwayat Ma’qil bin Yasar. Riwayat ini memiliki banyak redaksi berbeda dari riwayat yang berbeda pula. Ini adalah dasar yang waktunya bersifat umum, tidak ditentukan.  Artinya, dapat dilakukan di malam Jum’at.

Sedangkan makna “mautakum”, para ulama berbeda pendapat. Ada yang berpendapat orang yang hendak meninggal dunia, ada yang berpendapat orang yang sudah meninggal dunia, dan ada yang berpendapat boleh dimaknai keduanya. Sehingga, riwayat ini dapat dikaitkan dengan masalah yang sedang saya bahasa dalam posting ini.


2. Anjuran Membaca Surat Al-Kahfi di Malam Jum’at dan Hari Jum’at

Selain anjuran membaca Surat Yasin, ada pula riwayat yang menyebutkan anjuran membaca Surat Al-Kahfi. Surat ini dapat dibaca sesuai anjurannya, baik di malam Jum’at ataupun di siangnya. Untuk dapat menemukannya, silahkan cek sendiri di dalam Kitab Nurul Lum’ah, pada kekhususan yang ke-38.

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهٌ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Barang siapa membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at, maka cahaya akan memancar baginya di dalam jarak antara dia dan antara Baitul Atiq (Ka’bah)”.

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ قَبْلَ أَنْ يَخْرُجَ الْإِمَامُ كَانَتْ لَهُ كَفَّارَةً فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَبَلَغَ نُوْرُهَا الْبَيْتَ الْعَتِيْقِ

“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi sebelum imam keluar (naik mimbar) maka baginya itu menjadi penebusan antara Hari Jum’at itu dan Hari Jum’at lainnya dan sampailah cahayanya ke Baitul Atiq (Ka’bah)”.

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَطَحَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلٰى عَنَانِ السَّمَاءِ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at, maka membentanglah baginya cahaya dari bahwa telapak kakinya sampai setinggi langit, yang mana cahaya itu menyinarinya sampai hari kiamat dan ia diampuni dosa antara 2 Hari Jum’at”.

مَنْ قَرَأَ الْكَهْفَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَهُوَ مَعْصُوْمٌ إِلٰى ثَمَانِيَةِ أَيَّامٍ وَإِنْ خَرَجَ الدَّجَّالُ عُصِمَ مِنْهُ

“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at, maka ia dijaga sampai 8 hari. Dan apabila Dajjal telah keluar, maka ia dijaga dari Dajjal”.


3. Anjuran Membaca Surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran di Malam Jum’at

Ada juga riwayat yang menyebutkan anjuran membaca Surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran di malam Jum’at. Semua riwayat ini dapat dilihat di dalam Kitab Nurul Lum’ah (kekhususan 62 dan 64) dan Kitab Irsyadul Ibad (bab sholat jum’at).

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مَا بَيْنَ لَبِيْدَا وَعَرُوْبَا، فَلَبِيْدَا الْأَرْضُ السَّابِعَةُ وَعُرُوْبَا السَّمَاءُ السَّابِعَةُ

"Barang siapa membaca Surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran di malam Jum'at, maka baginya pahala sebesar sesuatu antara labida dan aruba. Lalu, labida adalah bumi ketujuh dan aruba adalah langit ketujuh".

مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ كَانَ لَهُ نُوْرًا مَا بَيْنَ عَرِيْبَا وَعَجِيْبَا، فَعَرِيْبَا الْعَرْسُ وَعَجِيْبَا أَسْفَلُ الْأَرْضِيْنَ

"Barang siapa yang membaca Surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran di malam Jum'at, maka baginya cahaya sejauh jarak antara ariba dan ajiba. Lalu, ariba adalah Arsy dan ajiba adalah bumi yang paling bawah".

مَنْ قَرَأَ السُّوْرَةَ الَّتِيْ يَذْكُرُ فِيْهَا آلَ عِمْرَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَمَلَائِكَتُهُ حَتّٰى تَغِيْبَ الشَّمْسُ

"Barang siapa yang membaca sebuah surat yang di dalamnya menyebutkan keluarga Imran di hari Jum'at, maka Allah memberikannya rahmat dan para malaikat-Nya sampai matahari terbenam".


4. Anjuran Membaca Surat Ad-Dukhan di Malam Jum’at

Surat Ad-Dukhan adalah surat yang juga dianjurkan untuk dibaca pada malam Jum’at. Ada beberapa riwayat yang dapat saya kutip di sini. Riwayat-riwayat di bawah dapat ditemukan di dalam Kitab Nurul Lum’ah dan Kitab Irsyadul Ibad, seperti yang sudah disebutkan:

مَنْ قَرَأَ حٓم الدُّخَانِ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ غُفِرَ لَهُ

“Barang siapa yang membaca Surat Hamim Ad-Dukhan di Malam Jum’at, maka diampunilah dosanya”.

مَنْ قَرَأَ حٓم الدُّخَانِ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ أَوْ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ بَنَى اللّٰهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ

“Barang siapa yang membaca Surat Hamim Ad-Dukhan di Malam Jum’at atau Hari Jum’at, maka Allah membangunkan rumah baginya di surga”.

مَنْ قَرَأَ حٓم الدُّخَانِ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ وَزُوِّجَ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ

“Barang siapa yang membaca Surat Hamim Ad-Dukhan di Malam Jum’at, maka ia diampuni sampai pagi harinya dan dinikahkan dengan bidadari”.


5. Anjuran Membaca Surat Hud di Hari Jum’at

Imam As-Suyuthi menyebutkan sebuah riwayat mengenai anjuran membaca Surat Hud di hari Jum’at. Beliau juga menjelaskan bahwa riwayat ini ditulis di dalam beberapa kitab besar dari para imam, seperti Kitab Musnad Ad-Darami (Imam Ad-Darami), Kitab Syu’abul Iman (Imam Thabrani), kitab tafsirnya Imam Abu Syaikh, dan Kitab tafsirnya Imam Mardawaih:

إِقْرَأُوْا سُوْرَةَ هُوْدٍ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

"Bacalah Surat Hud di hari Jum'at".


Status Hadits Membaca Surat Tertentu Dalam Al-Qur’an di Malam Jum’at

Saya akan mencoba bermain secara fair dalam mengulas posting ini. Semua riwayat yang saya kutip di atas adalah riwayat-riwayat yang tidak shahih, dhaif, dan munqathi’ (terputus) tetapi tidak sampai dalam area maudlu (palsu).  Tetapi, bukan berarti itu tidak dapat diamalkan dan tidak dapat dijadikan sebagai hujjah.

Riwayat-riwayat tersebut masih berkecimpung dalam wilayah fadhailul a’mal (keutamaan amal-amal). Sedangkan mayoritas ulama’ hadits bersepakat untuk membolehkan mengamalkan hadits-hadits fadhailul a’mal yang statusnya tidak shahih dan dhaif, asal tidak sampai tergolong maudlu’. Begitu juga, hadits-hadits tersebut masih boleh diriwayatkan asalkan menyebutkan status dhaifnya.


Kesimpulan

Permasalahan mengenai “boleh” atau “tidaknya” diamalkan adalah permasalahan khilafiyyah. Yang membedakan antara kedua belah pihak adalah perbedaan sudut pandang mengenai pemahaman. Terutama dalam pemahaman tekstual dan kontekstual riwayat. Baik kami atau mereka, sama-sama memiliki landasan dasar meskipun berbeda pemahaman.

Poin kesimpulan atas pernyataan mereka bahwa mengkhususkan bacaan surat tertentu di malam Jum’at adalah bid’ah, sesat, dan merupakan perbuatan dosa, itu tidaklah benar. Ada dasar dan dalil riwayat di mana para ulama’ membolehkan untuk mengamalkannya. Sampai di sini, membaca surat tertentu, seperti Surat Yasin, Surat Al-Kahfi, dan sebagainya, tetap dianjurkan untuk dilakukan.