Macam-Macam Hukum Bacaan Mad Dalam Ilmu Tajwid
Macam-macam Hukum Bacaan Mad - Hukum bacaan mad merupakan hukum bacaan tajwid yang paling banyak ditemui di dalam Al-Qur'an. Hukum bacaan ini dapat kita temui di hampir semua ayat-ayat Al-Qur’an secara keseluruhan.
Tentu saja hal ini menjadi poin penting bagi kita sebagai seorang muslim untuk memahaminya. Mau tidak mau, hukum bacaan mad dapat menjadi tolak dasar untuk menentukan kualitas bacaan Al-Qur’an, dengan baik dan benar.
Terkait dengan hukum bacaan mad, pastinya ini menyangkut bacaan panjang dan pendek di setiap kalimat-kalimat di dalam Al-Qur’an. Untuk itulah, kita akan membahas bersama mengenai pengertian dan macam-macam hukum bacaan mad secara garis besarnya.
Pengertian Hukum Bacaan Mad
Di dalam Kitab Hidayatul Mustafid yang disusun oleh Syekh Muhammad Al-Mahmud, dijelaskan bahwa "mad" (الْمَدُّ) dilihat dari segi bahasa memiliki makna senada dengan kata "al-matthu" (الْمَطُّ) yang berarti panjang. Ada pula yang mengatakan senada dengan kata "az-ziyadah" (الزِّيَادَةُ) yang berarti tambahan.
Di dalam kitab yang sama dijelaskan bahwa definisi "mad" (الْمَدُّ) menurut istilah adalah:
إِطَالَةُ الصَّوْتِ بِحَرْفٍ مِنَ الْحُرُوْفِ الْمَدِّ
"Memanjangkan suara (bacaan) sebab adanya satu huruf dari huruf-huruf mad (panjang)".
Dari pengertian di atas, baik bahasa maupun istilah, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap bacaan panjang di dalam Al-Qur'an adalah hukum bacaan mad. Adapun panjang bacaan mad sendiri tergantung pada kriteria tertentu yang akan dijelaskan pada sub topik tentang macam-macam hukum bacaan mad di bawah ini.
Pembagian dan Macam-Macam Hukum Bacaan Mad
Para ulama’ ahli qiraah telah mempelajari, merumuskan, dan mengkonsep hukum-hukum bacaan mad dari setiap ayat Al-Qur’an. Rumusan dan konsep tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa hukum mad terbagi menjadi 2 macam, yaitu mad tabi'i (mad asli) dan mad far’i.
A. Mad Thabi'i atau Mad Asli
Mad Thabi'i (الْمَدُّ الْطَّبِيْعِى) adalah istilah mad yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hukum bacaan mad ini juga dikenal dalam istilah lain, yaitu mad asli (الْمَدُّ الْأَصْلِى).
Dapat dikatakan bahwa mad thabi'i atau mad asli adalah karakter asli setiap hukum mad (panjang), tanpa adanya pengurangan dan penambahan. Artinya, semua bacaan mad (panjang) berasal atau berkaitan dengan mad thabi'i atau mad asli itu sendiri. Contoh sebagai berikut ini:
كَانِ، فِيْهِ، قُلُوْبٌ
B. Mad Far’i
Mad far'i (الْمَدُّ الْفَرْعِى) adalah cabang dari mad thabi'i atau mad asli. Menurut bahasa, "far’i" (الْفَرْعِى) sendiri berarti sebangsa cabang. Ini yang menunjukkan bahwa hukum bacaan mad far’i berasal atau ada kaitannya dengan hukum bacaan mad thabi’i atau mad asli.
Di dalam Kitab Hidayatul Mustafid, mad far'i (الْمَدُّ الْفَرْعِى) didefinisikan sebagai:
الْمَدُّ الزَّائِدُ عَلَى الْمَدِّ الْاَصْلِيِّ بِسَبَبٍ مِنْ هَمْزٍ اَوْ سُكُوْنٍ
“Mad yang menjadi tambahan atas mad asli sebab adanya hamzah atau sukun”.
Hukum bacaan mad far'i (الْمَدُّ الْفَرْعِى) sendiri terbagi menjadi 13 bagian, yaitu:
1. Mad Wajib Muttashil
Mad Wajib Muttashil (الْمَدُّ الْواحِبُ الْمُتَّصِلُ) adalah hukum bacaan mad yang terjadi karena adanya mad thabi’i (mad asli) yang bertemu dengan huruf hamzah di dalam satu kalimat. Contoh hukum mad wajib muttashil adalah sebagai berikut ini:
مِنَ السَّمَآءِ
2. Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfashil (الْمَدُّ الْجَائِزُ الْمُنْفَصِلُ) adalah hukum mad yang terjadi dikarenakan ada mad thabi’i (mad asli) yang bertemu dengan huruf alif di lain kalimat (berbeda kalimat). Contoh bacaan mad jaiz munfashil adalah sebagai berikut:
قُوْآ اَنْفُسَكُمْ
3. Mad Arid Lissukun
Mad Arid Lissukun (الْمَدُّ الْعَارِضُ لِلسُّكُوْنِ) disebabkan karena ada waqaf yang didahului oleh mad thabi'i. Syarat utama hukum bacaan mad ini adalah kalimatnya harus diwaqafkan dan didahului mad thabi'i. Contoh hukum bacaan mad arid lissukun seperti:
لِقَوْمٍ يُؤْمِنُوْنَ
4. Mad Badal
Mad Badal (الْمَدُّ الْبَدَلُ) merupakan salah satu hukum bacaan mad yang cukup sulit untuk diketahui. Pasalnya, untuk memahami bacaan mad badal, harus pula memahami kaidah i'lal dalam ilmu alat, yaitu mengenai perubahan kalimat dalam Bahasa Arab. Penjelasan mad badal lebih detail dapat dilihat pada link poin ini.Adapun contoh mad badal seperti:
إِأْمَانٌ = اِيْمَانٌ
5. Mad Iwad
Mad Iwad (الْمَدُّ الْعِوَضُ) merupakan salah satu bagian dari Mad Far'i. Sebagaimana hukum mad arid lissukun di atas, hukum mad badal juga disyaratkan bahwa kalimatnya harus diwaqafkan. Jika tanpa adanya waqaf, maka hukum bacaan ini bukanlah termasuk mad.
Hukum mad iwad sendiri disebabkan karena adanya fathatain yang diwaqafkan. Harakat fathatain tersebut harus diganti menjadi harakat fathah saat diwaqafkan. Contoh bacaan mad iwad seperti:
عَلِيْمًا حَكِيْمًا
6. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi (Mad Lazim Muthawwal)
Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْمُثَقَّلُ الْكَلِمِيُّ) disebabkan ketika ada mad thabi'i bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat. Contoh hukum mad lazim mutsaqqal kalimi sebagai berikut ini:
دَابَّةٌ، الضَّالِّيْنَ
7. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi
Hukum Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْمُخَفَّفُ الْكَلِمِيُّ) terbilang hukum bacaan yang cukup langka. Ini karena hanya ada 2 tempat di dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surat Yunus ayat 51 dan ayat 91, contoh sebagai berikut ini:
آلْآنَ
8. Mad Lazim Harfi Musyba’ (Mad Lazim Harfi Mutsaqqal)
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْحَرْفِيُّ الْمُشْبَعُ) merupakan hukum bacaan mad yang hanya ada dalam fawatihus suwar. Biasanya hurufnya ditandai dengan harakat fathah melengkung dalam Al-Qur’an cetakan Indonesia, contohnya sebagai berikut ini :
الٓمٓ، عٓسٓقٓ
9. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْمُخَفَّفُ الْحَرْفِيُّ) juga merupakan bagian dari Mad Far'i. Sama seperti mad lazim mutsaqqal harfi di atas, hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi pun hanya ada dalam fawatihus suwar. Bedanya, biasanya hurufnya ditandai dengan harakat fathah berdiri dalam Al-Qur’an cetakan Indonesia, contoh sebagai berikut ini:
طٰهٰ
10. Mad Lin
Mad Lin (الْمَدُّ اللِّيْنُ) memiliki perbedaan mencolok dengan mad thabi'i meskipun terkesan hampir sama jika kurang cermat dipelajari. Hukum bacaan mad lin disebabkan karena adanya waqaf yang didahului dengan fathah bertemu ya’ mati atau wawu mati. Contoh hukum bacaan mad lin adalah sebagai berikut ini:
مِنَ النَّوْمِ
11. Mad Shilah
Mad Shilah (الْمَدُّ الصِّلَةُ) merupakan hukum bacaan yang di dalamnya terdapat pada ha’ dhomir laki-laki (dhomir pengganti orang ketiga laki-laki). Hukum mad shilah terbagi menjadi dua, yaitu qashirah dan thawilah. Penjelasan lebih detail, silahkan klik link sebelumnya pada poin ini. Adapun contoh masing-masing mad shilah adalah sebagai berikut ini:
أَنَّهُ الْحَقُّ - لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ
12. Mad Farqi
Mad Farqi (مَدُّ الْفَرْقِ) juga merupakan hukum bacaan yang terbilang langka di dalam Al-Qur’an. Ini karena hanya ada 4 bacaan mad farqi di dalam Al-Qur’an, lebih jelas silahkan kunjungi link sebelumnya, contoh sebagai berikut ini:
آللهُ، آلذَّكَرَيْنِ
13. Mad Tamkin
Mad Tamkin (الْمَدُّ التَّمْكِيْنُ) adalah apabila ada 2 ya’ dalam satu kalimat di mana ya’ pertama berharakat tasdid dan kasroh, sedangkan ya’ kedua berharakat sukun (ya’ mati). Contoh hukum bacaan mad tamkin adalah sebagai berikut ini:
وَالنَّبِيِّيْنَ
Kesimpulan
Hukum bacaan mad terbagi menjadi 2 macam, yaitu mad thabi'i (mad asli) dan mad far'i. Mad thabi'i adalah pokok dari semua bacaan mad, sedangkan mad far'i adalah cabang dari bacaan mad thabi'i. Ada banyak macam-macam hukum bacaan mad fa'i, yang dibagi menjadi 13 hukum bacaan mad sebagaimana yang sudah dijelaskan.
Baca juga : Kumpulan Materi Ilmu Tajwid.